Senin, 29 April 2024

Lima Tokoh Ahli Perang Gerilya Tersohor di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Banyak strategi perang yang diterapkan di medan pertempuran, salah satunya adalah taktik gerilya, yakni perang dengan kelompok-kelompok pasukan kecil yang menyerang secara hit and run ke posisi musuh yang rentan untuk diserbu. Menurut perwira Angkatan Darat Inggris, Mayor Jenderal Orde Charles Wingate, tentara kecil tidak akan bisa menang melawan tentara besar. Jadi, perang gerilya harus dilakukan hanya untuk memeras dan mengurangi ‘darah’ musuh.

Tercatat taktik perang Gerilya sangat manjur dalam peperangan yang tidak berimbang sehingga melahirkan lima tokoh militer yang ahli dalam strategi perang ini. Dilansir dari Merdeka.com, berikut lima jenderal militer ahli perang Gerilya yang diakui dunia:

  1. Abdul Haris Nasution

Jenderal Nasution dianggap tokoh militer yang hafal akan taktik Gerilya. Saat Agresi Militer Belanda merongrong kemerdekaan Indonesia, ia menyarankan agar dilancarkan perang Gerilya menghadapi serdadu kompeni.

Dalam revolusi kemerdekaan I pada 1946-1948, Nasution diberi wewenang untuk memimpin Divisi Siliwangi, ketika itulah muncul ide tentang perang Gerilya sebagai bentuk perang rakyat. Metode perang ini dikembangkan lagi oleh Nasution saat dirinya menjadi Panglima Komando Jawa dalam masa revolusi kemerdekaan II. Saran Nasution itu disetujui oleh Panglima Soedirman yang lantas mereka berdua bergerilya menghadapi Belanda. Hasilnya, banyak kemenangan diukir para tentara Indonesia dalam perang Gerilya melawan pasukan Belanda.

Baca Juga: Simak Tujuh Fakta Sejarah Perjalanan Kapal Selam di Indonesia

Taktik tersebut dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul “Pokok-pokok Gerilya”. Buku ini tetap menjadi bacaan yang menarik untuk para tentara militer di seluruh dunia. Bahkan Akademi Militer Amerika Serikat West Point mewajibkan para kadetnya membaca buku karya Nasution itu dalam versi bahasa Inggris, yakni “Fundamental of Gerilya Warfare”.

  1. Vo Nguyen Giap

Jenderal Vo ialah seorang Gerilyawan sejati yang menjalaji pertempuran berat melawan dua negara besar, yaitu Prancis dan Amerika Serikat yang ingin menduduki Vietnam. Nama Vo mulai terkenal saat perang Indo-China pertama, pada 1946-1954 ketika pertempuran Dien Bien Phu melawan tentara Prancis. Usai Prancis hengkang, lalu datang Amerika Serikat ke Vietnam. Para milisi Viet Cong serta tentara Vietnam bergilya dengan cara masuk hutan.

Berbeda dengan Gerilya milik Jenderal A.H. Nasution, taktik Vo dilakukan lebih barbar tetapi tetap terorganisir dengan baik. Strategi sangar Vo yang memadukan taktik perang Gerilya dan linear ini berhasil membuat tentara Amerika Serikat kalang-kabut. Dengan taktik tersebut tentara dari divisi-divisi di seluruh wilayah Vietnam bisa bersatu dan akhirnya mampu mengusir tentara Amerika Serikat yang lebih unggul dari segi sumber daya manusia dan persenjataannya yang canggih.

  1. Che Guevara

Che dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba, Fulgencio Batista pada 1958. Menurutnya, perang Gerilya sebagai inti perjuangan pembebasan rakyat yang mempunyai bermacam-macam karakteristik dan segi yang berbeda-beda.

Baca Juga: TNI AU Lahirkan Pramugari Militer Berkualifikasi Tinggi

Che bersama sahabatnya, Fidel Casto sempat merasakan kekalahan ketika menyerbu barak Monkada, tempat pasukan pemerintah berkumpul. Setelah menghimpun kembali kekuatan di Sierra Maestra bersama para revolusioner, mereka turun gunung menyerbu Santiago de Cuba. Akhirnya, Batista kalah dan kabur ke Republik Dominika. Sejak saat itu, Castro memimpin Kuba berkat bantuan Che.

Sama dengan Jenderal A.H. Nasution, Che juga menuliskan “Perang Gerilya” yang diterbitkan pertama kali pada 1961. Buku ini menjadi panduan pejuang Gerilyawan di berbagai negara di seluruh dunia.

  1. Mao Zedong

Tumbuh di lingkungan kaum proletar membuat Mao muda ingin berkecimpung dalam revolusi Xinhai untuk menggulingkan dinasti Qing yang dianggap selalu menyusahkan rakyat. Mao kemudian masuk ke militer Cina untuk ikut perang Gerilya sejak 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Cina.

Usai Jepang menyerah kepada sekutu, pada 1945 Mao memerangi kaum nasionalis Cina, Chiang Kai Shek yang menyebabkan perang saudara. Dengan taktik Gerilyanya, Mao berhasil memukul mundur kaum Nasionalis Cina yang berpihak kepada Amerika Serikat ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai Shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.

Baca Juga: S-75 Dvina, Rudal Andalan Indonesia Era Soekarno yang Ditakuti AS

Teori perang buatan Mao yang populer ada strategi desa mengepung kota pada saat misi merebut Beijing. Dalam strateginya, biasanya pasukan Mao Zedong menguasai sebuah desa terlebih dahulu, membuat kekacauan di kota hingga dirasa melemah. Setelah itu serangan dilakukan. Taktik Gerilya ini dilakukan oleh Vo Nguyen Giap dan nyatanya juga sukses mengalahkan negara adidaya Amerika Serikat.

  1. Kim Il-Sung

Kakek dari Kim Jong Un ini memang terkenal akan kepahlawanannya membawa Korea merdeka dari penjajahan Jepang sejak 1910. Mendapat ilmu kemiliteran dari Whasung Military Academy, pada 1946, Il-Sung muda langsung terjun melancarkan perang Gerilya terhadap tentara Jepang. Il-Sung bahkan dijuluki oleh kekaisaran Jepang sebagai “Tiger” karena kepiawaiannya dalam melancarkan strategi Gerilya. Salah satu kemenangannya melawan Jepang dengan merebut wilayah Pochonbo, pada 1937.

Perang Gerilya tercipta lantaran tak seimbangnya kekuatan tempur antar-dua belah pihak yang bertikai. Di Indonesia saat zaman kemerdekaan, para pejuang bersenjatakan seadanya harus melawan pasukan Belanda dengan persenjataan yang komplit. Hasilnya, mereka berhasil mengusir para penjajah yang mengusik tanah air. (Aini Tartinia)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER