Jakarta, IDM – Rand Corp, sebuah think tank Amerika Serikat (AS) merilis penelitian yang mengatakan bahwa pihak militer harus waspada terhadap perubahan iklim. Sebab, dampaknya dapat mempengaruhi kemampuan untuk beroperasi secara efektif baik di dalam maupun luar negeri.
Dilansir dari NBC, Senin (29/5) penelitian itu menjelaskan berbagai kemungkinan dampak pemanasan global terhadap kesiapan militer dan risiko keamanan nasional jika pemerintah tidak cukup siap.
“Dampak ini ada di sini, hari ini,” kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Ketahanan Lingkungan dan Energi AS, Richard Kidd yang menjabarkan hasil studi dalam sebuah konferensi pers.
Baca Juga: Presiden Serbia Perintahkan Tentara Siaga Tempur di Perbatasan Kosovo
Laporan tersebut mempertimbangkan konsekuensi potensial jika lahan yang digunakan untuk pelatihan pasukan tidak lagi aman atau dapat diakses. Serta efek panas yang ekstrem pada instalasi militer, pesawat terbang, dan landasan pacu.
Menurutnya, hasil penelitian Rand Corp membantu Departemen Pertahanan AS mengidentifikasi cara melindungi pasukan dan properti pemerintah dari pemanasan global, banjir, kebakaran hutan, badai tropis serta kondisi lain yang diperparah oleh perubahan iklim.
Secara keseluruhan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan militer untuk mempertahankan tanah air, mencegah agresi dari luar dan melakukan serangan strategis.
Baca Juga: Melalui Simulasi Perang, Rudal Hipersonik Cina Berhasil Hancurkan USS Gerald R. Ford
Kendati demikian, solusi yang ditawarkan tidaklah praktis. Otoritas militer harus menjalin kerjasama untuk membentuk strategi jangka panjang baru yang memprioritaskan perubahan iklim.
“Dalam beberapa kasus, solusinya tidak adaptif. Mungkin kami harus mengubah fasilitas dan instalasi, atau apakah kami mempertahankan instalasi itu atau tidak,” kata Kidd. (bp)
