Selasa, 30 April 2024

Pengamat: Jabatan KSAD Harus Diisi Jangan Biarkan Kosong Berlarut-larut

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang sekarang kosong harus segera diisi dan jangan dibiarkan berlarut-larut.

Menurutnya Jenderal Agus Subiyanto yang kini telah resmi menjabat sebagai Panglima TNI telah dinanti sejumlah agenda dan tugas berat. Sementara hingga beberapa waktu ke depan, beliau masih harus memegang jabatan KSAD karena Presiden belum menunjuk penggantinya.

“Meskipun rutinitas organisasi TNI AD sehari-hari masih bisa dijalankan oleh Wakil KSAD, namun situasi ini tidak boleh berlarut-larut. TNI AD harus segera memiliki pimpinan baru untuk memastikan organisasi berjalan dengan semestinya. Bagaimanapun, Jenderal Agus Subiyanto harus segera fokus pada tanggung jawabnya sebagai Panglima TNI. Begitu pula Letjen Arif Rahman punya tugas yang tidak ringan sebagai Wakil KSAD,” kata Fahmi kepada Indonesia Defense Magazine, Kamis, (23/11).

Baca Juga: Pushidrosal Gelar Pelatihan Almanak Nautika di Observatorium Bosscha Bandung

Lantas siapa yang KSAD pengganti Jenderal Agus Subiyanto?

Menurut Fahmi, posisi KSAD selama ini merupakan jabatan promosi dari bintang tiga ke bintang empat, Letnan Jenderal menjadi Jenderal penuh.

Saat ini TNI AD memiliki 17 posisi jabatan bintang tiga. Namun dua di antaranya, yaitu posisi Komandan Kodiklatad dan Komandan Puspomad masih lowong, sementara Kepala RSPAD yang juga jenderal bintang tiga saya kira sangat kecil peluangnya untuk menjadi KSAD. Artinya hingga saat ini, hanya 14 jenderal bintang tiga yang memiliki peluang.

“Dari 14 jenderal tersebut, lima orang akan masuk masa pensiun pada kurun waktu April hingga September 2024. Artinya, masa aktif mereka hanya tingga beberapa bulan lagi. Tentunya hal itu akan memperkecil peluang mereka untuk menduduki jabatan KSAD,” kata Fahmi.

Baca Juga: Taifib-US Marine Forecon Berlatih Tactical dan Combat Reload pada Tembak Reaksi

Kemudian lanjutnya dari 9 Letnan Jenderal yang tersisa, terdapat empat orang alumni Akmil 1989, dua orang alumni Akmil 1990, satu orang alumni Akmil 1991, dan dua orang alumni Akmil 1992. Dari jumlah itu, enam orang akan pensiun berturut-turut pada Maret hingga September 2025. Hampir bersamaan dengan akhir masa aktif Jenderal Agus Subiyanto.

Tiga lainnya, yaitu Letjen Teguh Pujo Rumekso (Sesmenko Polhukam, Akmil 1991) akan pensiun pada April 2026, Letjen Richard Horja Tampubolon (Pangkogabwilhan III, Akmil 1992) akan pensiun pada Mei 2027 dan Letjen Maruli Simanjuntak (Pangkostrad, Akmil 1992) baru akan pensiun pada Februari 2028.

“Nah jika panjangnya masa aktif menjadi salah satu pertimbangan selain rekam jejak karir dan prestasi, saya kira tiga perwira inilah yang paling berpeluang menjadi KSAD baru menggantikan Jenderal Agus Subiyanto. Saya sendiri memberikan sorotan pada nama Letjen Teguh Pujo Rumekso. Sesmenko Polhukam ini adalah peraih Adhi Makayasa Akmil 1991 dan merupakan rekan seangkatan Jenderal Agus Subiyanto. Riwayat karirnya beragam, baik di pasukan, satuan teritorial, intelijen, jajaran pengamanan presiden hingga di lembaga pendidikan. Beliau juga menjadi komandan upacara pelepasan Presiden SBY dan penyambutan Presiden Jokowi pada 2014,” kata Fahmi.

Baca Juga: Tingkatkan Mutual Trust hingga Jajaki Kerja Sama, TNI AU dan JASDF Gelar Intelligence Exchange

Lanjutnya sorotan ini memang tidak mengesampingkan dua nama lainnya. Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak sejauh ini adalah sosok paling populer dalam bursa penggantian KSAD. Bahkan di banyak media, popularitasnya lebih tinggi dan lebih dijagokan sebagai KSAD pengganti Jenderal Dudung, sebelum akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Agus Subiyanto.

“Namun menurut saya, jika Letjen Maruli ditunjuk sebagai KSAD saat ini, maka masa kepemimpinannya di TNI AD akan terlalu panjang (hingga 2028), kecuali jika diproyeksikan dalam jabatan lain di pemerintahan sebelum masa dinasnya berakhir. Beliau juga akan berpotensi menghadapi problem senioritas mengingat di TNI AD saat ini masih cukup banyak perwira generasi lebih senior yang menduduki berbagai posisibdi jajaran staf dan pimpinan,” katanya.

“Karena itu saya kira dengan segala rekam jejak karir, penugasan, prestasi dan popularitasnya, Letjen Maruli masih sangat layak untuk dijagokan dalam bursa KSAD pasca 2025. Namanya akan bersaing dengan nama Letjen Richard Tampubolon dan pewira-perwira lain segenerasi,” tambahnya. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER