Minggu, 28 April 2024

Pengamat Sarankan 4 Strategi untuk Pemerintahan Prabowo Terkait Masalah Keamanan di Kawasan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, dinilai memiliki kemampuan untuk menterjemahkan visi-misinya terkait masalah keamanan kawasan seperti soal Laut China Selatan dan Indo-Pasifik secara luas dengan lebih komprehensif, substansial dan berdampak.

Hal tersebut dikatakan pengamat militer Khairul Fahmi saat dihubungi Indonesia Defense Magazine pada Rabu (20/3).

“Jika berhasil dijalankan secara paralel, berbagai langkah kebijakan dan tindakan pemerintahan Prabowo akan meningkatkan peluang Indonesia di masa depan,” ucap Fahmi.

Baca Juga: Pengamat Sebut Penguatan TNI Diperlukan untuk Hadapi Konflik di LCS

Fahmi yang juga Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) ini menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut antara lain; penguatan postur pertahanan dengan kombinasi gagasan optimum essential force sebagai manifestasi konsep hard defense (pengembangan sistem, modernisasi alutsista, peningkatan kompetensi komponen pertahanan) dan gagasan smart defense yang memasukkan konsep soft defense (pertahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya) ke dalamnya.untuk meningkatkan efektivitas penegakan kedaulatan sekaligus memperkuat keterlibatan Indonesia dalam resolusi konflik di kawasan.

“Agenda programnya untuk meningkatkan jumlah anggaran pertahanan secara bertahap, akan berperan besar dalam upaya penguatan ini,” jelas Fahmi.

Yang kedua, lanjut Fahmi, peningkatan gelar kekuatan TNI di kawasan perbatasan sebagai bagian dari manifestasi kehadiran negara (bersama Bakamla, Kementerian Kelautan dan Perikanan dll). Kehadiran TNI secara efektif di kawasan tersebut sekaligus juga akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman, insiden maupun tambahan sengketa antarnegara yang dapat mengeskalasi potensi konflik di kawasan itu.

Selanjutnya Prabowo juga dirasa perlu memanfaatkan relasi di dunia internasional yang sudah dibangunnya untuk meningkatkan peluang Indonesia memperbesar pengaruhnya dalam mempertahankan kawasan yang tetap kondusif dan stabil. Sejauh ini, Fahmi menilai capaian diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo selama ini sudah sangat baik.

Baca Juga: Pengamat Sebut Dua Matra Perlu Mendapat Perhatian Khusus untuk Hadapi Tantangan di LCS

“Prabowo sejauh ini tidak dipersepsikan sebagai ancaman atau musuh, bahkan dipandang sebagai mitra strategis potensial oleh berbagai negara dominan,” terang Fahmi.

Yang terakhir, Prabowo yang dikenal memiliki komitmen dalam membangun kekuatan militer dan juga industri pertahanan nasional, perlu mengintensifkan kerja sama pertahanan dan militer dalam berbagai bentuk termasuk latihan militer bersama dan pengembangan ekosistem industri pertahanan kawasan.

“Prabowo juga akan sangat concern pada upaya meningkatkan peran dan pengaruh Indonesia untuk membangun kesadaran kolektif ASEAN sebagai pemain kunci di kawasan dan menjadikannya sebagai pijakan Indonesia untuk lebih eksis dalam kiprahnya di panggung dunia,” jelas Fahmi. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER