Jakarta, IDM – Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Marinir dan pasukan Pengintai Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Force Reconnaissance) berlatih materi menembak reaksi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/11).
Latihan yang termasuk dalam Military To Military Connection (M2MC) Torchlight 2023 tersebut, kedua prajurit Marinir Indonesia dan Amerika Serikat saling berbagi pengetahuan dan mempertajam kemampuan tactical dan combat reload.
Materi latihan tersebut merupakan tingkat lanjutan dari menembak tepat yang biasa dilaksanakan prajurit Yontaifib 1 Marinir baik dengan senjata laras panjang maupun pistol.
Baca Juga: Pertemuan di Batam, AL Indonesia dan Malaysia Bahas 5 Hal Ini
Komandan Batalyon Intai Amfibi (Danyontaifib) 1 Marinir Mayor (Mar) Laili Nugroho, menjelaskan menembak sangat bergantung pada keahlian dari penembak.
“Mekanisme dari senjata juga mempengaruhi seberapa cepat waktu reload yang diperlukan,” jelasnya, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Kamis (23/11).
Selain itu, ia mengatakan penguasaan materi tersebut sangat penting karena menunjang tugas ke depan, baik operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Baca Juga: 22 Negara Delegasi Military Attache Tour 2023 Kunjungi Kodam I/BB
“Latihan tersebut akan membentuk suatu muscle memory yang kuat, berguna untuk pengambilan keputusan pada saat kontak tembak di jarak dekat atau closed range,” kata Laili.
“Untuk itu seluruh prajurit wajib menguasainya agar dapat siap dan percaya diri saat berada di medan pertempuran,” imbuhnya. (at)