Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menambah jumlah pasukan perdamaian secara permanen di wilayah Kosovo untuk menekam ketegangan dan menjaga situasi tetap terkendali.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim pasukan penjaga perdamaian tambahan di Kosovo. Tindakan itu dilakukan untuk menghadapi tingkat kekerasan yang memburuk di wilayah perbatasan selama beberapa setahun terakhir.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi konflik di Kosovo, yang dinilai berpotensi menjadi semakin membahayakan warga sipil usai bentrokan antara pihak-pihak terkait.
Komandan militer Serbia mendesak NATO dan badan internasional lainnya untuk segera meningkatkan langkah-langkah konkrit dalam melindungi etnis Serbia di Kosovo. Menurutnya, organisasi internasional tersebut belum memenuhi kewajiban dan tugasnya dalam menyelesaikan konflik di Kosovo.
Pasukan penjaga perdamaian NATO khusus untuk Kosovo atau KFOR, menyatakan siap siaga untuk menghadapi kemungkinan pecahnya konflik antara Kosovo dengan Serbia yang menjadi semakin intens.
Sekitar 30 orang anggota pasukan penjaga perdamaian Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) terluka dalam bentrokan dengan demonstran Serbia di perbatasan utara Kosovo pada Senin (29/5). Pasukan penjaga perdamaian NATO khusus untuk Kosovo atau KFOR, mengecam insiden yang melukai pasukannya tersebut.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memerintahkan pasukan tentara nasionalnya untuk siap siaga tempur di wilayah perbatasan Kosovo. Dekrit tersebut diputuskan setelah beberapa kelompok etnis melakukan kericuhan yang berujung pada konflik.
Enam negara Balkan mendapatkan kesempatan yang lebih konkret untuk bergabung dengan dengan Uni Eropa (UE). Isu Perluasan ini pun masuk sebagai agenda utama saat para pemimpin UE dan negara-negara Balkan bertemu di Tirana, Albania, Selasa (6/12).