Jakarta, IDM – Sekitar 30 orang anggota pasukan penjaga perdamaian Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) terluka dalam bentrokan dengan demonstran Serbia di perbatasan utara Kosovo pada Senin (29/5). Pasukan penjaga perdamaian NATO khusus untuk Kosovo atau KFOR, mengecam insiden yang melukai pasukannya tersebut.
“Saat menghadapi barisan massa paling aktif, beberapa prajurit dari kontingen KFOR Italia dan Hungaria menjadi sasaran serangan yang tidak beralasan dan mengalami luka trauma dengan patah tulang dan luka bakar akibat ledakan alat pembakar,” tulis KFOR dalam Twitter resminya.
Baca Juga: Tentara dan Milisi Sudan Perpanjang Gencatan Senjata
Menteri Pertahanan Hungaria Kristof Szalay-Bobrovniczky, mengonfirmasi tujuh tentara mereka ikut terluka parah dan akan segera dipulangkan untuk mendapat perawatan intens.
Sementara itu, Presiden Kosovo Vjosa Osmani menuduh timpalannya dari Serbia Aleksandar Vucic, karena telah membuat negaranya tidak stabil.
Baca Juga: Ukraina Klaim Tembak 58 Drone Rusia dengan Sistem Pertahanan Udara dari AS
“Organisasi ilegal Serbia yang berubah menjadi geng kriminal telah menyerang polisi Kosovo, petugas KFOR dan jurnalis. Mereka yang menjalankan perintah Vucic untuk menciptakan ketidakstabilan di Kosovo utara, harus diadili,” cuit Osmani melalui Twitternya.
Bentrokan ini dipicu oleh aksi boikot pemilu lokal di empat kotamadya yaitu Zvecan, Zubin Potok, Leposavic dan Mitrovica Utara, bagian utara Kosovo. Sekitar 50.000 orang Serbia yang tinggal di empat kotamadya di Kosovo utara itu menolak hasil pemungutan suara pemilihan walikota terbaru sebagai protes atas tuntutan mereka terkait hak otonomi tidak dipenuhi. (bp)