Jakarta, IDM – TNI AL berencana mempersiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) khusus untuk pertahanan pantai atau coastal defence, berupa sensor untuk pembangunan kekuatan laut di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan rencana perubahan status Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang dibangun di wilayah Pantai Melawai, Kalimantan Timur.
Hal tersebut dikarenakan wilayah tersebut termasuk dalam lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dinilai sangat rawan.
Baca Juga: KSAL Ungkap Lantamal Balikpapan Akan Dibangun di Wilayah Melawai
“Memang di sana (Melawai) lintasan dari ALKI II sangat rawan. Maka di situ juga harus disiapkan sensor-sensor yang bisa mengawasi perlintasan (kapal di ALKI II)” ungkapnya di sela rapat pimpinan (rapim) TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Kamis (29/2).
Sebelumnya, pada akhir tahun 2023, Ali sempat mengatakan rencana memasukkan coastal defence sebagai daftar belanja prioritas alutsista dalam rencana strategis (Renstra) 2024-2029.
“Untuk coastal defence itu masuk dalam Pinjaman Luar Negeri (PLN). Sebenarnya kita masukan ke renstra (2020-2024) lalu, tapi (jadinya) kita ajukan untuk di renstra berikutnya,” kata Ali di Pondok Dayung, Jakarta, Selasa (5/12) lalu.
Nantinya, coastal defence yang bakal diakuisisi oleh TNI AL adalah yang mampu menghalau kekuatan laut lawan, seperti pada operasi amfibi. Jadi, manuver musuh akan tertahan langsung di laut, tanpa harus terlebih dahulu masuk ke daratan.
Baca Juga: Prajurit Kostrad Jadi Chef di Tradisi Barapen, Kolaborasi dengan Mama-mama Papua
“Jadi seperti operasi anti amfibi, apabila unsur-unsur asing yang ingin menyerang ke wilayah kita, bisa dihadang di perairan, tidak sampai masuk ke darat,” jelasnya.
Ia mengaku, coastal defence itu bakal disiapkan di pangkalan-pangkalan TNI AL yang mampu menahan serangan amfibi lawan.
“(Jenis yang akan diakuisisi)Â coastal defence-nya tentu saja utamanya rudal-rudal antikapal, termasuk juga nanti drone antikapal,” ujar Ali. (at)