Jumat, 17 Mei 2024

Pertemuan Kim dan Putin Mengkhawatirkan Banyak Pihak

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir atas pertemuan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia pada beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Yonhap, Kamis (14/9), Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo mengatakan pihaknya khawatir atas kemungkinan kesepakatan kerja sama militer saat pertemuan Kim dan Putin. Menurutnya, Korsel terus memonitor dinamika keamanan yang kini semakin tidak pasti.

“Kami menyaksikan hubungan antara Rusia dan Korut semakin dekat. Isu tentang kemungkinan kerja sama militer antara kedua negara itu sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Saling Tuduh Soal Perkuat Kesiapan Tempur di Perbatasan

Senada, Menteri Unifikasi Korsel Kim Yung-ho mengatakan agar Korut dan Rusia menghentikan tindakan melanggar hukum yang juga semakin mengisolasi keduanya. Ia menegaskan kedua pihak untuk mematuhi peraturan internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

Otoritas AS pun mengakui kekhawatiran serupa. Pertemuan keduanya diduga akan menghasilkan kesepakatan pasokan senjata untuk Rusia. Sebagai imbalannya, Korut kemungkinan akan mendapat keuntungan non militer, khususnya bantuan ekonomi untuk mengatasi kekurangan pangan.

“Secara jelas ini berarti dia (Putin) mengalami kesulitan dalam mempertahankan upaya militer sehingga mencari bantuan dari Korut. Kami akan memantau dengan cermat hasil pertemuan ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller melansir laman resmi pemerintah State.gov.

Baca Juga: Korut Luncurkan Dua Rudal Balistik Ketika Kim Jong Un di Rusia

Miller menyebut AS akan terus mengajak komunitas internasional untuk menerapkan sanksi terhadap Rusia. Bahkan, AS tidak segan untuk menambah sanksi lainnya.

“Kami telah menerapkan sanksi secara agresif terhadap entitas yang mendanai upaya perang Rusia, dan kami akan terus menegakkan sanksi tersebut dan tidak ragu untuk menjatuhkan sanksi baru jika diperlukan,” jelasnya. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER