Jakarta, IDM – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, mengatakan TNI membutuhkan strategi konkret dalam menghadapi potensi kerawanan di lingkup nasional, berupa ancaman terorisme, separatisme, radikalisme, bencana alam, konflik sosial, dan keamanan perbatasan.
Hal tersebut dikatakan Yudo dalam sambutannya saat memimpin upacara penutupan pendidikan reguler angkatan ke-51 Sekolah Staf Komando (Sesko) TNI 2023 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11).
Baca Juga: Siap Berlaga di Ajang Nasional, 5 Atlet Tinju TNI AU Lolos Kualifikasi PON 2024
“Kesemuanya membutuhkan strategi konkret dari TNI dan seluruh komponen bangsa. Kita harus fokus menyiapkan diri untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang kita miliki,” ujar Yudo, dikutip dari keterangan Puspen TNI.
Yudo mengatakan, situasi dan perkembangan ancaman yang semakin dinamis dan tugas ke depan semakin berat, TNI-Polri pun harus terus beradaptasi dalam menghadapinya.
Baca Juga: Kemhan: RI Akan Kirim Bantuan ke Gaza Seberat 33 Ton
“Ancaman di tataran global dan regional berupa potensi konflik terbuka, serangan siber, gejolak ekonomi, dan perubahan iklim harus menjadi kewaspadaan,” kata Yudo.
Adapun, jumlah siswa pendidikan reguler angkatan ke-51 Sesko TNI tahun ini sebanyak 159 orang perwira siswa (Pasis) yang terdiri dari TNI AD (61), TNI AL (41), TNI AU (36), Polri (14), dan tujuh Pasis negara sahabat, terdiri dari Arab Saudi, Australia (2), India, Malaysia, Pakistan dan Singapura. (at)