Minggu, 28 April 2024

Rusia Tangguhkan Perjanjian New START dengan AS, Ancaman Nuklir Meningkat

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START yang membatasi persenjataan nuklir strategis termasuk jumlah hulu ledak jarak jauh serta kapal selam bersenjata nuklir kedua belah pihak.

“Saya harus mengatakan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam New START. Saya ulangi, bukan menarik diri dari perjanjian, tidak. Hanya menangguhkan keikutsertaannya,” ujar Putin saat pidato kenegaraan kepada Majelis Federal dilansir Tass, laman resmi pemerintah pada Selasa (21/2).

Putin menjelaskan keputusannya untuk menangguhkan perjanjian yang dibentuk sejak 2010 ini karena AS dan sekutu NATO secara terbuka menyatakan mendukung kekalahan Rusia di Ukraina. Menurutnya, persenjataan yang dipasok ke Ukraina juga menjadi bukti dari penilaiannya tersebut.

“Dalam pernyataannya, mereka (AS dan aliansi NATO) secara de facto telah mengajukan penawaran untuk proses (pasokan senjata ke Ukraina) ini. Dengan kata lain, ada potensi serangan dari keseluruhan aliansi tersebut,” jelasnya.

Penangguhan Rusia dalam perjanjian New START dapat meningkatkan resiko perlombaan senjata beriringan dengan konflik di Ukraina. Analis keamanan di Oslo Nuclear Project, James Cameron mengatakan bahwa hal ini dapat memacu kekuatan lain seperti Cina, India dan Pakistan untuk membangun persenjataan nuklir mereka.

Baca: Filipina Pererat Hubungan Bilateral dengan AS, Tingkatkan Industri Pertahanan di Teluk Subik

Kemudian, jika perjanjian nuklir ini benar-benar diabaikan, dapat menandai kembalinya postur kekuatan era Perang Dingin. Bukan tidak mungkin Putin akan melanjutkan pengujian senjata nuklir, meskipun dia mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengambil langkah itu kecuali AS melakukannya terlebih dahulu.

“Jika terdapat ketidakstabilan besar dalam sebuah hubungan antar negara, di mana kedua belah pihak bertindak pada skenario terburuk, akhirnya akan mengarah pada situasi yang jauh lebih tidak stabil. Resiko penggunaan senjata nuklir juga akan lebih besar,” ujarnya melansir Reuters, Rabu (22/2). (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER