Jakarta, IDM – Direktur Utama (Dirut) DEFEND ID Bobby Rasyidin mengungkap optimismenya bahwa DEFEND ID mampu mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Bobby usai acara puncak peringatan HUT ke-2 DEFEND ID yang digelar di PT Pindad, Bandung, Sabtu (27/4).
Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 20 Maret 2022, DEFEND ID disebut Bobby telah menorehkan beragam capaian, mulai dari capaian teknologi hingga keuangan.
Baca Juga: Marinir TNI AL dan AS-Jepang Survei Lokasi Penembakan Artileri Super Garuda Shield 2024
“Banyak capaian-capaian kinerja kita yang semakin baik. Kinerja teknologi, kinerja pendapatan, dan kinerja keuangan yang sangat baik akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Sementara itu, ditinjau dari sisi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Bobby mengakui rata-rata TKDN yang berhasil diraih oleh DEFEND ID saat ini telah mencapai 40%. Tidak puas sampai disitu, DEFEND ID berkomitmen untuk terus meningkatkan angka persentase TKDN tersebut hingga mencapai 55%.
“Jadi, kalau satu produk, rata-rata 40% nya itu sudah ekosistem dalam negeri. Tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi kita tadi. Dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi, kita harapkan dalam 2-3 tahun ke depan bisa di atas 55% TKDN-nya,” kata dia.
Baca Juga: Pangkoarmada I Tinjau Prajurit di Pulau Sekatung, Dekat Laut Cina Selatan
Selain mewujudkan industri pertahanan yang mandiri, Bobby menambahkan, DEFEND ID akan terus berupaya untuk mewujudkan salah satu targetnya untuk menjadi Top 50 Global Defense Company.
“Di tahun lalu, kita sudah (berada) di nomor 70-an. Itu sudah dekat dengan ST Engineering. Jadi, ST Engineering itu adalah perusahaan Singapura dan mereka merupakan salah satu yang terbesar di Asia,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Dirut PT Len (Persero) itu.
“Dan insyaAllah dalam 2 tahun ke depan, (di tahun) 2025 atau 2026, kita akan melewati ST Engineering. Itu satu. Selain itu, kita sudah membuat roadmap sampai 2034 untuk menjadi nomor 40 dunia. Ya kira-kira sekelas dengan perusahaan-perusahaan di Turki yang tadi sudah disebutkan seperti Aselsan, Havelsan, kemudian Roketsan,” pungkas Bobby.
Baca Juga: Momen KSAD Lepas Tukik dan Burung ke Alam Liar
DEFEND ID merupakan holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan dan terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk dari DEFEND ID, dengan anggota lainnya adalah PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
Pada peringatan hari jadinya yang ke-2 tahun ini, DEFEND ID mengusung tema “Strength in Unity, Empowering Indonesia Emas”. (yas)
