Senin, 20 Mei 2024

Korsel: Puing-puing Satelit Pengintai Korut Minim ‘Utilitas Militer’

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pasukan militernya telah berhasil meneliti puing-puing satelit pengintai Korea Utara (Korut) yang diambil dari dasar laut sedalam 75 meter di wilayah barat Semenanjung Korea. Korsel menyebut, satelit itu tidak memiliki perangkat yang mendukung untuk menjalankan misi pengintaian maupun intelijen dengan baik.

Dilansir dari Yonhap, Rabu (5/7), Joint Chief of Staff (JCS) Korsel mengungkapkan, pihaknya telah berhasil mengangkat bagian-bagian penting dari roket dan satelit pengintai Korut melalui operasi pencarian selama satu bulan. Menurut JCS, proses analisis satelit itu juga dibantu oleh pakar dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan Udara ke Jalur Gaza

“Sebagai hasil dari analisis mendalam oleh para ahli Korsel dan AS, kami menyimpulkan bahwa satelit itu tidak memiliki utilitas militer sebagai satelit pengintaian,” kata JCS.

JCS tidak menjelaskan secara rinci hasil penelitiannya tersebut. Namun, beberapa analis mengatakan komponen yang telah diteliti itu merupakan bagian dari kamera atau peralatan optik yang dipasang di satelit.

“Berdasarkan penelitian, kemampuan pengintaian satelit itu sangatlah buruk terlebih dalam hal resolusi dan pelacakan target,” kata Lee Choon-geun, seorang analis di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korsel.

Baca Juga: Di Hadapan Para Pemimpin Asia, Putin Pastikan Stabilitas dan Persatuan Rusia

“Resolusi perangkat optik yang dipasang di satelit tidak cocok untuk penggunaan militer,” ujar Yang Uk, senior di Asan Institut Studi Kebijakan Korsel.

Sebelumnya, Korut gagal meluncurkan rudal yang membawa satelit Malligyong-1. Pemerintah Korut mengakui bahwa roket itu jatuh ke laut karena start mesin tahap kedua yang tidak normal. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Menhan Prabowo Serahkan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER