Rabu, 15 Mei 2024

Instruksi KSAU Terkait Insiden Super Tucano: Lakukan Investigasi Mendalam

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memberi instruksi kepada jajarannya untuk melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui secara lengkap dan akurat perihal penyebab jatuhnya 2 pesawat EMB-314 Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11) lalu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati disela-sela mendampingi KSAU yang melakukan takziah ke satu per satu kediaman 4 perwira TNI AU yang gugur dalam insiden nahas tersebut, bertempat di kompleks perumahan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Sabtu (18/11).

Baca Juga: Di Hambalang Prabowo Sambut Hangat Richard Marles, Perkuat Kemitraan Pertahanan

“Pesan beliau agar investigasi ini dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan informasi dan kesimpulan yang selengkap-lengkapnya serta akurat, sehingga tidak akan ada lagi kecelakaan semacam ini di masa depan,” ungkap Kadispenau.

“Investigasi mendalam juga dilakukan untuk memperbaiki prosedur yang ada serta untuk meningkatkan keselamatan terbang dan kerja,” sambungnya.

Accident Quick Response Team
Accident Quick Response Team saat melakukan investigasi dan penyelidikan di lokasi jatuhnya pesawat Super Tucano TNI AU. (Foto: Dok. Instagram @militer.udara)

Agung kemudian mengonfirmasi kabar yang menyebut bahwa pihak TNI AU telah menemukan VDR/NCDC (Video Data Recorder/Network Centric Data Cartridge). Alat itu, kata Agung, telah dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Wakil KSAL: Koarmada RI Komponen Utama Kekuatan Laut Indonesia

“Isinya (VDR/NCDC) lebih lengkap. Ada gambar video penerbangan sampai saat terakhir; ada komunikasi pilot; ada performance pesawat yang meliputi kecepatan, ketinggian, arah dan sebagainya; serta yang penting juga terdapat data dari mesin pesawat sampai detik-detik akhir pesawat masih menyala. Itu terekam di situ,” jelasnya.

Dengan penemuan alat itu, TNI AU berharap dapat memperoleh data awal mengenai apa yang terjadi saat kejadian. Dalam proses penyelidikannya, TNI AU telah mengerahkan Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau).

“Sekali lagi kami tegaskan bahwa penyelidikan akan dilaksanakan sepenuhnya oleh Puslaikambangjaau. Kami memiliki kemampuan untuk itu, kami pastikan akan dikerjakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” tegas Agung.

Selama proses penyelidikan nanti, Kadispenau menjelaskan, terdapat beberapa hal yang akan menjadi indikator, selain man (orang) dan machine (alat). “Penyelidikan tidak sebatas pada man and machine, namun terdapat 5 M yaitu Man, orangnya; Machine, peralatannya; kemudian Mission, misi penerbangan; Medium yaitu lingkungan luar seperti keadaan kondisi cuaca dan landasan; serta terakhir adalah Management yang merupakan pengelolaan kegiatan penerbangan,” pungkas Agung.

Baca Juga: Prabowo ke Anak Penerbang Tucano yang Gugur: Kalau Ada Apa-apa Cari Saya, Mereka Tanggung Jawab Saya

4 perwira TNI AU yang dinyatakan gugur dalam insiden ini adalah Marsma TNI (Anumerta) Subhan, Marsma TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan, dan Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta.

Mereka mengawaki 2 pesawat Super Tucano, masing-masing dengan tail number TT-3111 dan TT-3103, asal Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Kedua pesawat itu dilaporkan tengah melakukan latihan formasi rutin dan dipastikan dalam keadaan baik serta laik terbang. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER