Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangan terhadap dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran. Tindakan itu merupakan tanggapan atas rentetan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah.
“Serangan pertahanan diri ini adalah respons terhadap serangkaian serangan yang sedang berlangsung dan sebagian besar tidak berhasil terhadap personel AS di Irak dan Suriah, yang dilakukan oleh kelompok milisi dukungan Iran sejak 17 Oktober,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melansir Defense.gov, Jumat (27/10).
Baca Juga: AS Sebut Pesawat Tempur Cina Hampir Menabrak Pesawat B-52
Di tengah ketegangan meningkat akibat konflik Israel-Hamas, pasukan AS telah diserang setidaknya 19 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran selama seminggu terakhir. Dilaporkan sebanyak 21 pasukan AS menderita luka ringan dan sebagian di antaranya cedera otak.
“Serangan yang didukung Iran terhadap pasukan AS tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Jika serangan terus berlanjut, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” ujar Austin.
Baca Juga: Cina: AS Tidak Berhak Mencampuri Masalah Klaim LCS dengan Filipina
Melansir Reuters, serangan itu dilancarkan beberapa hari lalu, yang menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan amunisi militan di Suriah. AS mengerahkan dua pesawat tempur F-16 dan berhasil mengenai target secara presisi. (bp)