Jumat, 10 Mei 2024

Tentara bayaran Wagner Sangkal Terlibat Konflik di Sudan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Organisasi tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, membantah telah melakukan operasi militer di Sudan. Mereka juga menegaskan tidak terlibat dalam konflik bersenjata antar faksi yang memperebutkan kekuasaan sejak minggu lalu.

“Karena banyaknya pertanyaan dari berbagai media asing tentang Sudan, yang sebagian besar bersifat provokatif, kami menganggap perlu untuk memberi tahu semua orang bahwa Wagner tidak berada di Sudan selama lebih dari dua tahun,” ujar Wagner melansir Reuters, Kamis (20/4).

Baca Juga: Negara G7 Kecam Agresi dan Retorika Nuklir Rusia

Lebih lanjut, Wagner menjelaskan bahwa mereka sudah tidak memiliki hubungan dengan penguasa militer Sudan yang sedang berkonflik yaitu Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan dan kepala paramiliter Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

“Wagner tidak memiliki kepentingan keuangan di Sudan. Konflik itu murni urusan internal Sudan,” ujarnya.

Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan hasil analisis dari seorang pakar dan penulis buku berjudul Russia in Africa Samuel Ramadi perihal Wagner. Laporan tersebut mengungkapkan adanya penyebaran tentara Wagner di Sudan sejak masa pemerintahan mantan Presiden Omar al-Bashir pada 2017.

Baca Juga: Investigasi UFO Pentagon: Objek Anomali Bukan Berasal dari Luar Angkasa

Tujuan Wagner disebut ingin menyelundupkan emas dari Sudan ke Dubai hingga akhirnya ke Rusia. Hasil penjualan emas kemudian digunakan untuk mendanai operasi militer di Ukraina. Karena kepentingan inilah, Wagner diduga terlibat konflik demi melindungi aset tambang emas ilegal. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER