Hamas kirim delegasi ke Qatar untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Israel. Hal itu diungkapkan usai Israel menyampaikan tuntutan baru untuk Hamas.
Israel menawarkan proposal gencatan senjata baru selama 45 hari kepada Hamas dengan syarat setengah dari total sandera yang tersisa dibebaskan dan Hamas harus melucuti persenjataannya.
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bertemu Menhan Qatar, Sheikh Saoud bin Abdulrahman bin Hassan bin Ali Al Thani di kantor Kementerian Pertahanan Qatar, Sabtu (12/4) waktu setempat.
Lima negara Arab menolak rencana untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta menuntut keterlibatan warga Palestina selama rekonstruksi.
Perdana Menteri Qatar mendesak Israel dan Hamas segera memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata Gaza, sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian.
Hamas dan Israel telah menyepakati kesepakatan tiga tahap yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini diharapkan dapat mengakhiri konflik yang telah menewaskan sekitar 46.000 orang di Gaza sejak Oktober 2023.
Qatar mengungkapkan bahwa negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza masih berlangsung. Namun, tidak dapat dipastikan kapan kesepakatan antara Hamas dan Israel tercapai.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa perundingan senjata Gaza akan segera dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang di Doha, Qatar.
Israel dan Hamas hingga kini belum menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), sementara korban warga Palestina yang tewas terus bertambah menjadi lebih dari 40.000 jiwa.
Amerika Serikat (AS), Qatar dan Mesir telah meminta Israel-Hamas untuk melanjutkan perundingan guna mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza karena dikhawatirkan memicu eskalasi regional lebih lanjut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan proposal gencatan senjata Israel kepada Hamas. Ia pun menekankan harus ada posisi yang jelas dari kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata.
Hamas mengatakan kepada para mediator bahwa mereka tidak akan menyepakati perundingan damai selama Israel masih melakukan agresi. Namun, mereka siap untuk “perjanjian penuh” termasuk pertukaran tawanan jika Israel berkomitmen menghentikan perang.
Qatar mengecam adanya “standar ganda”, yaitu ketika hukum internasional berlaku bagi beberapa negara, namun tidak bagi negara lain, dalam sidang Mahkamah Internasional mengenai pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) dan Qatar telah sepakat untuk memperluas latihan militer gabungan dalam upaya meningkatkan kerja sama bilateral. Sebelumnya, Korsel juga melakukan kesepakatan serupa dengan Arab Saudi.
Qatar mengatakan pihaknya telah berhasil menjadi mediator antara Israel dan Hamas yang sepakat mengirimkan obat-obatan kepada tawanan Israel di Gaza dan bantuan untuk penduduk Palestina.