Rabu, 22 Mei 2024

Sejumlah Ancaman Pengaruhi Aspek Pertahanan, TNI AL Ajak Stakeholder Sinergi Kekuatan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda TNI Denih Hendarata, mengatakan ancaman non-tradisional lintas negara, perang hybrid dan asimetris serta aktivitas zona abu-abu dan perang proxy memburamkan ancaman bagi aspek pertahanan dan keamanan.

“Tentunya harus ada sinergi kekuatan pertahanan dan keamanan di laut,” kata Denih dalam seminar Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Jakarta, dikutip dari keterangan Dispenal.

Denih menegaskan, perlunya mewujudkan visi nasional dengan upaya memperkuat sinergitas dan interoperabilitas kekuatan pertahanan dan keamanan laut, sebagai wujud kesemestaan dalam strategi pertahanan maritim Indonesia.

Baca Juga: Kadispenad: Penanganan Stunting adalah Investasi Masa Depan

Seminar ini merupakan forum yang sangat vital untuk menampung gagasan dan masukan, sekaligus menyamakan visi dan upaya para pemangku, kepentingan khususnya di bidang kemaritiman dalam rangka mewujudkan visi Indonesia emas 2045.

TNI AL
(Foto: Dok. Dispenal)

Visi Indonesia Emas 2045 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ditopang oleh tiga pilar utama, yaitu stabilitas bangsa yang terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.

Stabilitas bangsa mensyaratkan sistem keamanan yang kuat, termasuk di laut. “Perkembangan ekonomi, politik, dan teknologi membawa pengaruh sangat besar terhadap dinamika keamanan laut,” ujar Denih.

Baca Juga: 180 Calon Prajurit Satgas TNI Konga 2023-2024 Terima Pengarahan Komandan PMPP

Berbagai tantangan keamanan laut saat ini tidak terbatas pada tantangan tradisional, terlebih lagi yang disebabkan perubahan iklim. Memahami bentuk dan sumber ancaman keamanan laut serta tingkat kewaspadaan dan kemampuan sistem keamanan laut nasional menjadi penting.

“Untuk menyusun rencana penguatan sistem keamanan laut nasional sehingga mampu mengawal target-target pembangunan, khususnya di sektor kelautan,” jelas Denih.

“Demi mewujudkan visi Indonesia emas 2045, sebuah sistem pertahanan maritim yang berbasis kesemestaan perlu diusung bersama,” imbuhnya. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Menhan Prabowo Serahkan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER