Sabtu, 27 April 2024

Mengapa Iron Dome ‘Gagal’ Menangkal Serangan Udara Hamas?

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Iron Dome Israel diklaim sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia. Namun, kecanggihannya dipertanyakan ketika serangan udara Hamas berhasil menembusnya pada beberapa waktu lalu.

Dilansir dari laman resmi Israel Defense Forces (IDF), Senin (16/10), rudal ini dirancang untuk menanggapi ancaman jarak pendek dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen dan telah mencegat ribuan rudal sejak beroperasi pada tahun 2011.

Iron Dome atau Kippat Barzel dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems, dan terdiri dari tiga elemen utama yaitu peluncur dan rudal pencegat, radar multi-fungsi berbasis darat, serta sistem kendali.

Baca Juga: Spesifikasi Tank Amfibi BMP-3F Pabrikan Rusia yang Dinaiki Jokowi saat HUT Ke-78 TNI

Sistem ini bekerja dengan menembakkan rudal yang dipandu radar untuk meledakkan target di udara. Setiap unitnya mencakup tiga hingga empat peluncur, dan tiap peluncur itu dapat menampung hingga 20 rudal pencegat. Harga per rudal diperkirakan sekitar $US50.000.

Dalam upaya menghemat rudal pencegat, sistem radar dengan cepat menentukan apakah sebuah misil akan menghantam daerah berpenduduk. Jika tidak, ancaman itu akan diabaikan dan dibiarkan mendarat dengan nihil korban.

“Pada dasarnya mereka mencegat rudal dengan pencegat rudalnya sendiri, dan menggunakan radar untuk mendeteksi hingga melacaknya,” kata Michael Shoebridge, direktur dan pendiri Strategic Analysis Australia melansir ABC.

Walaupun sangat canggih, Malcolm Davis, analis senior strategi pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, menyebut sistem ini telah menunjukkan kelemahannya. Menurutnya, hal ini terlihat ketika mereka ‘kewalahan’ oleh serangan mendadak Hamas.

Baca Juga: Mengenal Kendaraan Khusus Pengangkut Roket Astros Karya Anak Bangsa

“Anda telah melihat rekaman rudal pencegat (Israel) yang meledakkan roket Hamas di udara, namun jumlah rudal pencegat tersebut terbatas pada satu waktu,” kata Davis.

Ia menjelaskan, jumlah serangan udara Hamas yang diklaim berjumlah 5.000 rudal dalam waktu sekitar 20 menit, membuat sistem itu akhirnya kewalahan. Sebab, Iron Dome atau sistem pertahanan udara manapun membutuhkan waktu untuk ‘isi ulang’ dalam menangkal serangan selanjutnya.

“Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu merupakan kelemahan sistem pertahanan udara mana pun,” ujarnya. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER