Jakarta, IDM – Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) gelar latihan menangkal ranjau dengan beberapa negara di perairan Semenanjung Korea, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan operasional gabungan.
Dilansir dari Yonhap, Kamis (19/10), Multinational Mine Warfare Exercise (MN MIWEX) akan berlangsung selama seminggu di sekitar pulau Geoje (330 km dari Seoul). Latihan ini akan melibatkan lima anggota United Nations Command (UNC) yaitu Amerika Serikat (AS), Belgia, Kanada, Selandia Baru, dan Filipina.
Baca Juga: Konflik Meningkat, PBB Tarik Pasukan Perdamaian Dari Mali
“Latihan ini dirancang untuk membantu anggota PBB, yang memberlakukan gencatan senjata tahun 1953 yang secara efektif mengakhiri Perang Korea, untuk membiasakan diri dengan lingkungan peperangan di Semenanjung Korea,” kata Angkatan Laut Korsel.
Lebih lanjut, Korsel mengerahkan delapan kapal, termasuk kapal pengangkut ranjau ROKS Nampo seberat 3000 ton. Kapal ini juga dipersenjatai dengan amunisi 76mm, peluncur torpedo, dan radar pertahanan udara.
Sementara Angkatan Laut AS mengirimkan kapal penanggulangan ranjau USS Pioneer dan dua kapal lainnya. Belgia, Kanada, Selandia Baru, dan Filipina mengerahkan tim penjinak bom dan personel yang mengoperasikan kendaraan bawah air nirawak atau seaglider. Pejabat angkatan laut dari sembilan negara lain, termasuk Uni Emirat Arab, juga akan ikut serta menjadi observator latihan tersebut.
Baca Juga: Rusia: Keputusan AS Kirim Rudal Jarak Jauh Adalah Kesalahan Fatal
“Para partisipan akan terlibat dalam serangkaian latihan peletakan, deteksi dan pemindahan ranjau,” ujarnya.
Sebelumnya, Korsel bersama Angkatan Laut AS juga menggelar forum perang ranjau selama tiga hari di kota pelabuhan Busan. Dipartisipasi oleh pejabat pertahanan dari 19 negara, forum ini membahas operasi penanggulangan ranjau menggunakan sistem tempur maritim baik dengan unit berpersonil maupun nirawak. (bp)
