Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati mengungkap bahwa investigasi kecelakaan pesawat Super Tucano yang terjadi pertengahan November 2023 lalu masih perlu pendalaman lebih lanjut.
Hal itu diungkap Agung usai menghadiri acara serah terima jabatan (sertijab) Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) dan Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AU (Dankodiklatau) yang digelar di taxiway echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/12).
Baca Juga: TNI AL dan Angkatan Laut Vietnam Bahas Strategi Stabilitas Perairan Teritorial
“Untuk Super Tucano saat ini hampir semua bangkai pesawat sudah bisa diambil, namun tetap perlu pendalaman lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agung menyebut bahwa TNI AU sudah membentuk tim investigasi yang nantinya akan bertugas untuk melakukan pemeriksaan secara fisik dan melihat instrumen lainnya, seperti flight data recorder.
Kadispenau mengakui proses investigasi kecelakaan pesawat Super Tucano ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan ia belum bisa memastikan tenggat waktu kapan investigasi ini akan berakhir.
Baca Juga: Asops KSAD Terbang ke Afsel Cek Misi Satgas Konga di Bangui, Berberati dan Baiki
“Batas waktu belum, saya belum melihat, karena tergantung penyelidikannya. Bila materi banyak tentu akan memerlukan waktu,” sambung Agung.
Saat dimintai tanggapannya terkait rencana pelibatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kadispenau mengungkap TNI AU masih akan melihat perkembangan proses investigasi.
“Sesuai arahan dari Bapak KSAU, kita akan melibatkan pihak-pihak lain jika diperlukan. Saat ini belum ada pelibatan langsung dengan KNKT. Namun, jika nanti perlu bantuannya, tentu kita akan minta bantuan kepada KNKT,” pungkas Agung. (yas)