Minggu, 19 Mei 2024

Indonesia-India Jajaki Kerja Sama Pembuatan Alpalhankam, Salah Satunya Sistem Pengawasan Bawah Air

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Indonesia dan India akan menjajaki kolaborasi dalam pembuatan dan pengadaan sejumlah alat perlengkapan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dari produk industri pertahanan kedua negara.

Hal tersebut diungkapkan dalam working group kegiatan Joint Defence Cooperation Committe (JDCC) Indonesia-India ke-8 di New Delhi, India, pada 2-3 Mei dengan pimpinan delegasi Plt. Sekjen Kemhan RI Donny Ermawan Taufanto dan ketua delegasi Direktur Tekindhan Ditjen Pothan Marsma Dedy Laksmono.

“Dari sesi working group JDCC tersebut, Indonesia dan India menyepakati bidang kerja sama antara industri pertahanan kedua negara,” ujar Kabiro Humas Kemhan Brigjen Edwin Adrian ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/5).

Baca Juga: KSAD: Prajurit TNI AD Akan Dapat Baju dan Sepatu Satu Paket

Edwin menjelaskan, berdasarkan keterangan Ditjen Pothan sejumlah bidang yang teridentifikasi berpotensi dalam kerja sama pembuatan dan pengadaan alpalhankam di antaranya sonar systems and electro optical system, cyber security and underwater surveillance system, 40 mm single barrel gun system, explosive dan propellant.

“Untuk mencapai balance trade yang sehat dan saling menguntungkan antara kedua negara dalam kerjasama industri pertahanan, Indonesia dan India sepakat akan menjajaki dan kolaborasi pembuatan dan pengadaan alpalhankam,” kata Edwin.

Delegasi Indonesi
(Foto: Instagram @dittekindhan)

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Dirjen Pothan Mayjen Piek Budyakto mengungkapkan harapan terwujudnya kerja sama antara Indonesia dan India untuk menjalin kemitraan strategis industri pertahanan.

“Di sini memang kerja sama India dan Indonesia kita harapkan dengan beberapa industri pertahananan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta,” ujar Budyakto dalam acara seminar Defence India Expo 2024 di Jakarta, Selasa (30/4).

Baca Juga: KRI Diponegoro dan Militer Lebanon Gelar Simulasi Evakuasi Korban Perang

Budyakto mengatakan, Kemhan RI saat ini perlahan berupaya untuk menuju kemandirian industri pertahanan seperti India, melalui pemanfaatan alih teknologi saat menjalin kerja sama dengan negara produsen alutsista.

Hal itu dilakukan untuk menyerap teknologi dari negara lain agar industri pertahanan Indonesia bisa semakin mandiri, dan memproduksi alutsista sendiri. “Kita harus bisa menyerap teknologi yang ada di luar negara kita, sumber daya manusia harus kita tingkatkan untuk mengambil Transfer of Technology (ToT) tersebut,” jelasnya.

Menurut Budyakto, jika upaya pemanfaatan alih teknologi dari negara lain tersebut dilakukan lebih gencar, ia meyakini industri pertahanan dalam negeri dapat meningkatkan komponen lokal untuk mencapai 40 persen. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Menhan Prabowo Serahkan Bantuan Bencana Alam di Sumatera Barat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/5).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER