Jakarta, IDM – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan dan seorang warga negara Turki. Mereka diduga berperan penting dalam membantu Rusia menghindari sanksi yang ditetapkan atas invasi di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Jumat (15/9), Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan yang melakukan perdagangan berupa material kapal, mobil, dan barang elektronik lainnya untuk Rusia. Barang-barang itu disebut sebagai dual-use good yang dapat digunakan baik untuk keperluan sipil maupun militer.
“Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Turki itu diandalkan Rusia untuk mengimpor barang-barang serbaguna yang sangat dibutuhkan untuk mendukung agresi terhadap Ukraina,” katanya.
Baca Juga: Pertemuan Kim dan Putin Mengkhawatirkan Banyak Pihak
Penerapan sanksi ini merupakan bagian dari komitmen AS dalam menekan Rusia di ranah internasional. Hingga kini, AS telah menjatuhkan sanksi pada 150 entitas Rusia.
“Tindakan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk menargetkan individu dan entitas yang memberikan dukungan material kepada entitas yang terkena sanksi,” ujarnya.
Lebih lanjut, beberapa pejabat AS pun disebut telah melakukan perjalanan ke Turki sebagai bagian dari upaya advokasi ke banyak pihak untuk tidak membantu Rusia menghindari sanksi.
Baca Juga: Israel Beli 25 Pesawat Tempur F-35 dari AS
“Selama 18 bulan terakhir, kami telah menyampaikan kekhawatiran kami kepada pemerintah Turki dan sektor swasta serta memberi tahu mereka tentang risiko signifikan berbisnis dengan pihak-pihak yang kami beri sanksi karena terkait dengan perang Rusia,” jelasnya.
AS bersama sekutu telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia sejak invasi pada Februari 2022. Namun, jalur perdagangan dari beberapa negara termasuk Turki tetap terbuka. Sehingga, AS berulang kali memperingati resiko mengenai ekspor bahan kimia, microchip, dan produk lainnya yang dapat digunakan saat perang. (bp)
