Jakarta, IDM – Seorang tentara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Jepang didakwa melakukan spionase dan diadili secara militer karena memberikan informasi pertahanan nasional kepada pihak asing.
Dilansir dari CNN, Kamis (22/2), tentara itu bernama Bryce Pedicini, diduga telah memberikan dokumen sensitif kepada pihak asing setidaknya tujuh kali pada tahun 2022 dan 2023.
Baca Juga: Pesawat Tempur KAAN Berhasil Terbang Perdana
“Seorang tentara yang ditugaskan di kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Higgins (DDG 76) dicurigai salah menangani dokumen dan informasi rahasia. Insiden ini masih dalam penyelidikan dan proses hukum terus berlanjut,” kata juru bicara Angkatan Laut AS.
Berdasarkan lembar dakwaan, ia telah melakukan 14 dugaan spionase dan penyampaian informasi pertahanan. Ia juga disebut gagal mematuhi perintah dengan tidak melaporkan kontak asing atau bahwa orang asing telah meminta informasi rahasia darinya.
Pedicini ditahan sejak Mei 2023 karena menyampaikan informasi rahasia. Jaksa Angkatan Laut mengatakan hal itu termasuk foto-foto layar komputer rahasia yang ia coba kirim ke pemerintah asing. Kemudian, Pedicini dipindahkan ke San Diego, di mana dia masih berada dalam masa tahanan pra-sidang.
Baca Juga: Inggris Gagal Uji Coba Peluncuran Rudal Trident
Dugaan kebocoran informasi rahasia Pedicini juga terjadi ketika Jack Teixeira, anggota Garda Nasional Udara Massachusetts, AS, ditangkap karena memposting informasi rahasia secara daring di Discord pada April 2023.
Saat bertugas, Teixeira memiliki izin keamanan rahasia dan diduga mulai menyebarkan informasi tentang dokumen tersebut secara daring sekitar Februari 2022 dan foto dokumen tersebut pada Januari 2023. (bp)
