Kamis, 16 Mei 2024

Putin Bersumpah akan Hukum Dalang Penembakan Masal

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan menghukum pelaku penembakan masal di sebuah konser yang menewaskan ratusan orang pada beberapa waktu lalu.

Dalam pidato yang dirilis melalui Kremlin.ru, laman resmi kepresidenan Rusia, Senin (25/3), Putin mengatakan sebanyak 11 orang yang terlibat telah ditangkap, termasuk 4 di antaranya yang membawa senjata dan menjadi pelaku penembakan masal. Seluruh tersangka itu disebut mencoba melarikan diri ke Ukraina.

Baca Juga: Junta Myanmar Mulai Rekrut Warga Sipil untuk Ikut Wajib Militer

“Keempat pelaku serangan teroris, yang menembak dan membunuh orang, semuanya ditemukan dan ditahan. Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana menurut data awal, sebuah akses telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan. Total sebanyak 11 orang ditahan,” kata Putin.

Ia pun menyebut Dinas Keamanan Federal Rusia dan lembaga penegak hukum lainnya sedang berupaya mengidentifikasi dan mengungkap jaringan teroris dimanapun tempat persembunyian dan gudang senjata mereka berada.

“Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” tegas dia.

Baca Juga: Rudal Rusia Memasuki Wilayah Udara Polandia

Militan ISIS-K atau ISIS-Khorasan, kelompok teroris yang aktif di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan di Crocus pada hari Jumat lalu. Sementara, Presiden Volodymyr Zelensky melalui pidatonya, langsung menampik tuduhan Putin bahwa Ukraina terlibat.

“Apa yang terjadi kemarin di Moskow sudah jelas. Putin hanya mencoba menyalahkan orang lain,” kata Zelensky melansir President.gov.ua,. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER