Selasa, 14 Mei 2024

Terbang Back Seat, Penerbang Tempur TNI AU Jajal Kecanggihan Pesawat Rafale

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Mayor Pnb Dedi ‘Kingbee’ Andres menjadi salah satu penerbang tempur TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang berkesempatan menjajal langsung kecanggihan pesawat tempur Rafale yang kelak akan memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Kesempatan itu ia dapatkan saat jet tempur asal Prancis ini tengah singgah di Indonesia dalam Misi Pegase 2023. Dalam momen tersebut, ‘Kingbee’, yang merupakan penerbang tempur asal Skadron Udara 1 Lanud Supadio, terbang back seat dengan seorang pilot Angkatan Udara Prancis.

Mereka terbang di wilayah selatan training area Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, Selasa (25/7) selama tiga jam. Mayor Pnb Dedi dan penerbang tempur AU Prancis juga turut melaksanakan misi air to air refueling (AAR) dengan menggunakan pesawat tanker A-330 MRTT.

Baca Juga: Prajurit ‘Rusa Hitam’ Turun Langsung Jadi Tenaga Pendidik di Papua

Dalam misi AAR kali ini, TNI AU dilaporkan mengerahkan tiga pesawat tempurnya, F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 Lanud Iswajudi.

Selama tiga jam penerbangan, banyak kecanggihan Rafale yang dilihat dan dirasakan langsung oleh ‘Kingbee’. Mulai dari desain kokpit pesawat yang begitu ideal, mesin pesawat yang powerful, dan sistem avionik pesawat yang begitu canggih.

Penerbang tempur TNI AU
Pesawat tempur Rafale Angkatan Udara Prancis saat melakukan air to air refueling dengan F-16 TNI AU dan A-300 MRTT Angkatan Udara Prancis. (Foto: Dok. Instagram @militer.udara)

Sejumlah keunggulan lainnya yang diceritakan oleh ‘Kingbee’ adalah kemampuan pesawat generasi 4,5 ini untuk mengunci (lock) tiga pesawat F-16 dari jarak 80 NM (140 Km) yang sedang take off dari Lanud Iswahjudi, Madiun.

Baca Juga: Raider 501/BJ Bersama Prajurit AS Jalan Kaki dan Survival di Pegunungan Australia

Dalam jarak 40 NM (70 Km), ia mengungkapkan, kamera di hidung kiri pesawat sudah bisa menampilkan secara visual ketiga pesawat yang terkunci tersebut dalam screen display di kokpit, kemampuan zoom kamera yang sangat mengesankan ini berfungsi untuk memastikan sasaran apakan kawan atau lawan (VID – Visual Identification).

“Kemampuan sistem radar pesawat Rafale yang dapat melacak 40 target dan mengunci enam target secara bersamaan. Demikian juga dengan kemampuan electronic warfare dan data link yang sangat signifikan,” ungkap Mayor Pnd Dedi dikutip dari keterangan TNI AU dalam keterangan foto di instagram @militer.udara, Jumat (28/7).

“Sementara armament system buatan Thales sangat mumpuni dalam melaksanakan air combat maneuver, termasuk untuk beyond visual range, baik air to air maupun air to ground,” imbuhnya.

Baca Juga: Prajurit Yontaifib 1 Marinir Latihan Penjinakan Bom dengan Robot

Sebagai informasi, Kementerian Pertahanan telah menandatangani kontrak pembelian kedua jenis pesawat tersebut masing-masing pada Februari 2022 untuk Rafale dan A400M pada November 2021.

Pengadaan pesawat tempur Rafale dan pesawat angkut A400M sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ingin memperkokoh kekuatan udara Indonesia dan memberikan alutsista terbaik untuk TNI AU. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER