Jakarta, IDM – Sebuah kelompok hak asasi manusia internasional melaporkan bahwa pembersihan etnis telah dilakukan oleh Pasukan Paramiliter RSF Sudan dan sekutunya di negara bagian Darfur Barat.
Human Rights Watch (HRW) telah merilis laporan setebal 218 halaman berjudul “Massalit Tidak Akan Pulang: Pembersihan Etnis dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di El Geneina, Darfur Barat, Sudan.”
Laporan tersebut merinci pelanggaran yang dilakukan oleh RSF Sudan bersama sekutu yang sebagian besar adalah milisi Arab, termasuk Tamazuj. Mereka melakukan serangan di wilayah El Geneina yang didominasi suku Masalit antara bulan April dan November 2023.
Baca Juga:Â Sukses Uji Coba, Korut akan Kerahkan Peluncuran Roket Ganda Jenis Baru
Para peneliti HRW mewawancarai lebih dari 220 pengungsi Sudan di Chad, Uganda, Kenya, dan Sudan Selatan selama hampir satu tahun. Mereka juga meninjau dan menganalisis lebih dari 120 foto dan video, citra satelit, maupun dokumen untuk menguatkan laporan mengenai pelanggaran tersebut.
“Serangan yang dilakukan oleh RSF dan milisi sekutunya di El Geneina, negara bagian Darfur Barat di Sudan, menewaskan sedikitnya ribuan orang dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi,” tulis organisasi tersebut melalui Hrw.org, dikutip pada Senin (13/5).
“Kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang meluas dilakukan dalam konteks kampanye pembersihan etnis terhadap etnis Massalit dan populasi non-Arab lainnya di dalam dan sekitar El Geneina,” tambahnya.
Baca Juga:Â Putin Tunjuk Seorang Ekonom untuk Gantikan Menhan Shoigu
HRW pun menyerukan PBB, Uni Afrika dan Mahkamah internasional untuk menyelidiki lebih mendalam laporan tersebut yang dapat mengindikasikan adanya genosida terhadap suku Masalit.
Sudan telah diguncang perang saudara antara militer Sudan dan paramiliter sejak pertengahan April 2023. Konflik dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Darfur yang terkena dampak paling besar. (bp)