Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menjabarkan rencananya untuk meningkatkan kekuatan militer pada tahun depan. Pernyataan ini Kim ungkapkan saat pertemuan nasional pejabat Korut di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korsel, Rabu (28/12).
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menyerukan pasukan militernya untuk meningkatkan pertahanan udara yang lebih kuat. Ia menginginkan militer Korsel untuk mengembangkan pesawat nirawak siluman atau stealth drone berteknologi canggih demi memantau negara tetangganya, Korea Utara (Korut).
Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa Korea Utara (Korut) meluncurkan beberapa pesawat nirawak alias drone melintasi wilayah Garis Demarkasi Militer antar Korea, Senin (26/12). Militer Korsel menanggapi hal ini dengan mengerahkan pesawat tempur dan tembakan peringatan untuk menghalau Korut.
Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur, Jumat (23/12). Uji coba rudal ini dilakukan beberapa hari setelah pesawat tempur AS dan Korea Selatan (Korsel) melakukan latma di Semenanjung Korea.
Amerika Serikat (AS) kerahkan Jet Tempur Siluman F-22 dan Pesawat Pembon B-52H ke Semenajung Korea, Selasa (20/12). Pesawat-pesawat canggih tersebut akan ikut serta dalam latma militer dengan Korea Selatan (Korsel) dalam upaya memperkuat pencegahan ditengah meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).
Korea Utara (Korut) menembakkan sekitar 130 peluru artileri ke arah lepas pantai sebelah timur dan barat wilayahnya, Senin (5/12). Langkah ini dilakukan setelah mendeteksi bahwa Korsel menggelar latihan militer di area perbatasan.
Korea Selatan (Korsel) mengklaim bahwa pihaknya telah mengambil dan menganalisis puing-puing dari rudal yang ditembakkan Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan maritim kedua negara selama serangan rudal beberapa pekan ini, Rabu (9/11). Puing tersebut diidentifikasi sebagai rudal darat ke udara SA-5.
Korea Utara (Korut) mengecam latma militer AS dan Korsel dan ancam akan melakukan tindakan militer tegas atas provokasi tersebut, Senin (7/11). Korut pun mengakui bahwa peluncuran rudal terbarunya merupakan simulasi serangan terhadap AS dan Korsel karena terus melakukan latma milliter di Wilayah Semenanjung Korea.
Jepang menggelar Parade Armada Angkatan Laut (AL) Internasional untuk pertama kalinya selama tujuh tahun di Teluk Sagami, Jepang, Minggu (6/11). Sejumlah kapal dari 12 negara ikut berpartisipasi sekaligus menunjukkan persatuan saat Korea Utara (Korut) menembakkan sejumlah rudal.
Korea Utara (Korut) menuntut Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) untuk menghentikan latihan bersama (latma) militer, Senin (31/10). Korut menyebut latma tersebut sebagai provokasi yang dapat memancing tindakan lebih kuat dari Korut.
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan gabungan udara terbesar yang melibatkan hingga 240 jet tempur, Senin (31/10). Latihan ini dilakukan ditengah meningkatnya uji coba rudal Korea Utara (Korut) yang menyebabkan ketegangan di Semenanjung Korea.