Jakarta, IDM, – Korea Utara (Korut) meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur, Jumat (28/10). Peluncuran tersebut dilakukan pada hari yang sama, saat Korea Selatan (Korsel) selesai menggelar Latihan Militer Hoguk 2022.
Korut meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek dari daerah Tongchon pada ketinggian maksimum 24 km dan terbang sejauh 230 km hingga akhirnya mendarat di Laut Timur.
Dilansir dari Yonhap, Jumat (28/10), Joint Chief Staff (JCS) Korsel melaporkan bahwa “Peluncuran rudal balistik Korut kali ini adalah tindakan provokasi signifikan yang merusak perdamaian dan stabilitas, tidak hanya di Semenanjung Korea tetapi juga di komunitas internasional.”
JCS menambahkan bahwa pihaknya juga meningkatkan keamanan sambil berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS). Selama 12 hari terakhir, Korsel telah menyelesaikan Latihan Militer Hoguk 2022 yang melibatkan AS.
“Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan AS.”
Dalam menanggapi tindakan provokasi Korut, US-Indo Pacom, sebuah Komando Militer AS, menyoroti bahwa AS dan Korsel memiliki komitmen kerjasama yang kuat, sehingga peluncuran itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi AS maupun Korsel.
Baca: Jepang Berencana Beli Rudal Tomahawk AS
Dilansir dari Pacom.mil, Jumat (29/10), US-Indo Pacom menyatakan “Kami telah menilai bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, maupun sekutu kami. Namun, peluncuran rudal tersebut berdampak pada destabilisasi. Komitmen AS untuk pertahanan Korsel tetap kuat.”
Latihan militer gabungan antara AS dan Korsel telah meningkat pada tahun ini, sementara Korut juga meningkatkan uji coba senjatanya. Korut menganggap latihan antara AS dan Korsel sebagai provokasi serius, sedangkan para pejabat AS dan Korsel mengatakan bahwa latihan itu diperlukan sebagai bentuk pencegahan dan upaya mempersiapkan pertahanan dari segala kemungkinan ancaman di wilayah regional. (bp)