Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melakukan peninjauan langsung ke pusat pembuatan pesawat tempur Rafale yang berada di Dassault Aviation, Bordeaux, Prancis, Selasa (10/10).
“Pesawat tempur canggih buatan Dassault Aviation ini akan menjadi bagian dari TNI AU di masa depan. Kunjungan ini merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama antara Angkatan Udara Indonesia dan perusahaan produsen pesawat terkemuka ini,” tulis TNI AU dikutip dari keterangan foto instagram @militer.udara, Rabu (11/10).
Baca Juga: TNI AU Beri Pembekalan Wirausaha untuk Personel Jelang Purna Tugas
Sebagaimana diketahui, pesawat tempur generasi 4,5 asal Prancis tersebut akan memperkokoh kekuatan udara Indonesia pasca Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan Dassault Aviation menandatangani kotrak kerja sama pengadaan 42 pesawat tempur Rafale pada Februari 2022 lalu.
Pembelian pesawat tempur Rafale asal Prancis ini menjadi bukti konkret atas komitmen Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memperkuat pertahanan Indonesia dan memberikan alutsista terbaik bagi TNI.
Hingga tulisan ini dibuat, 2 kontrak pembelian pesawat tempur Rafale oleh Indonesia telah resmi efektif. Pertama, kontrak akuisi pembelian untuk 6 pesawat tersebut efektif pada September 2022. Yang kemudian disusul oleh kontrak kedua yang efektif pada Agustus 2023.
Baca Juga: Pesan KSAD di Korem 143/HO: Sinergi Jadi Kunci Keberhasilan
“Sebagai bagian dari kontrak yang ditandatangani oleh Indonesia pada Februari 2022 untuk mengakuisisi 42 Rafale, tahap kedua 18 Rafale mulai berlaku hari ini,” tulis keterangan resmi Dassault Aviation dalam laman dassault-aviation.com pada 10 Agustus 2023.
“Ini mengikuti berlakunya tahap pertama 6 Rafale (yang efektif) pada September 2022, sehingga jumlah total pesawat yang dipesan menjadi 24,” pungkas Dassault. (yas)