Jakarta, IDM – Pemerintahan Putin klaim telah merekrut lebih dari 100.000 orang untuk bergabung menjadi pasukan tentara Rusia. Rekrutmen besar-besaran itu disebut menjadi salah satu faktor penting dalam memperkuat kemampuan tempur di Ukraina.
Dilansir dari The Moscow Times, Rabu (24/5), pernyataan tersebut diungkapkan oleh mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev. Menurutnya, kampanye digencarkan di seluruh kota dan berhasil menarik minat banyak warga sipil yang memiliki kemampuan fisik prima.
Baca Juga: Korsel Kembangkan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Ancaman Rudal Balistik
“Antara 1 Januari dan 19 Mei, 117.400 orang telah diterima di jajaran Angkatan Bersenjata berdasarkan kontrak untuk menjadi bagian dari formasi sukarela kami,” kata Medvedev.
Medvedev, yang kini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Kremlin, menjelaskan bahwa otoritas pertahanan Rusia terus merekrut tentara berdasarkan kontrak. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu juga pernah mengungkapkan Rusia perlu menambah jumlah personel tempur setidaknya 1,5 juta pada akhir tahun lalu.
Baca Juga: Kerja Sama Pertahanan dengan AS, Perdana Menteri Tegaskan Papua Nugini Bukan Pangkalan Perang
Rusia pun telah meluncurkan sebuah kampanye video yang menjelaskan bahwa mereka sedang mencari penembak, penyapu ranjau, petugas medis militer, pengemudi dan komandan tank.
Warga sipil yang bersedia bergabung disebut sebagai pria sejati dengan profesi yang terhormat dan dijanjikan gaji sebesar 204.000 rubel (sekitar Rp 37 juta) per bulan. (bp)
