Kamis, 16 Mei 2024

Perluas Postur Kekuatan, Filipina dan AS Berlayar Bersama di Laut Cina Selatan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Angkatan Laut Filipina dan Amerika Serikat (AS) melakukan pelayaran bersama di Laut Cina Selatan, yang masih termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Filipina. Tujuannya untuk mempertegas kerja sama pertahanan kedua negara di tengah ketengangan dengan Cina yang mengklaim sebagian besar wilayah di perairan tersebut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (5/9), operasi ini merupakan yang pertama kalinya bagi Filipina dan AS berlayar bersama di perairan sebelah barat pulau Palawan, sekitar Laut Cina Selatan. Armada yang terlibat antara lain kapal fregat berpeluru kendali BRP Jose Rizal Filipina dan kapal perusak berpeluru kendali kelas Alrleigh Burke USS Ralph Johnson.

Baca Juga: Pemerintah Kuba Ungkap Jaringan Perdagangan Manusia untuk Bertempur di Ukraina

“Agenda ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi Angkatan Laut Filipina dan Angkatan Laut Indo-Pasifik AS untuk menguji dan menyempurnakan doktrin maritim yang ada,” kata Komando Barat Filipina.

Filipina sendiri telah berulang kali mengecam tindakan “agresif” Cina di Laut Cina Selatan. Seperti penggunaan meriam air oleh penjaga pantai Cina terhadap kapal Filipina pada awal bulan lalu.

Baca Juga: Cina Terbitkan Peta Baru, Picu Kecaman dari India

Filipina juga telah memenangkan putusan arbitrase internasional atas Cina pada tahun 2016. Putusan itu menetapkan klaim kedaulatan Cina atas sebagian besar Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.

Kendati demikian, Cina terus membangun pulau-pulau buatan yang di gunakan sebagai markas militer di klaim sepihak tersebut. Sebab, pemerintah Cina menilai klaim teritorial mereka itu sah berdasarkan aspek historis. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER