Kamis, 16 Mei 2024

Paskhas, Misi Operasi Lintas Udara Pertama di Indonesia

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Sejarah Kopasgat atau Pasukan Gerak Cepat berawal dari aksi terjun payung di Kalimantan. Ada 14 pasukan yang terjun payung pada 17 Oktober 1947, di Kotawaringin, Kalimantan. Hal ini yang mendasari sebagai tanggal lahir salah satuan elite TNI Angkatan Udara atau yang dikenal dengan Paskhas.

Dilansir dari Paskhas.mil.id, Senin (7/3) sejarah terbentuknya Paskhas berawal dari permintaan Gubernur Kalimantan, Mohammad Noor kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Soerjadi Soerjadarma untuk menerjunkan pasukan payung di Kalimantan demi membantu perjuangan rakyat Kalimantan.

Pada 17 Oktober 1947, ada tiga belas anggota yang berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Mereka adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (Pimpinan Pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J. Bitak, C. Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, JH. Darius dan Marawi. Mereka belum mendapatkan pendidikan secara sempurna kecuali mendapatkan pelajaran teori dan latihan di darat (ground training). Satu orang lagi, Jamhani batal terjun karena takut.

Mereka terjun dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg yang berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat dengan ko-pilot Opsir (U) III Suhodo, dan jump master Opsir Muda (U) III Amir Hamzah. Bertindak sebagai penunjuk daerah penerjunan adalah Mayor (U) Tjilik Riwut putra asli Kalimantan. Ini adalah operasi lintas udara pertama dalam sejarah Indonesia.

Paskhas memiliki kekuatan sekitar 7.300 personel. Setiap anggota Paskhas harus memiliki kualifikasi para komando, ditambah dengan kualifikasi aspek udara khusus yang merujuk pada spesialisasinya. Paskhas terkenal dengan baret jingga yang digunakan angkatan ini saat masih bernama “Kopasgat” pada pertengahan tahun 1960-an.

Semboyan Paskhas adalah “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana” yang memiliki arti “Menunaikan tugas tanpa menghitung untung dan ruginya”. Korpaskhas mendarmabaktikan dirinya di berbagai medan operasi militer baik di dalam negeri ataupun luar negeri, serta tugas-tugas lain di bidang kegiatan sosial.

Panglima TNI Andika Perkasa Ubah Nama Korpaskhas Jadi Kopasgat

Pada Senin (7/3) Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/66/I/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam SK yang diterbitkan Jumat (21/1) ini Andika juga mengubah nama menjadi satuan elite milik TNI Angkatan Udara Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) menjadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Ada daftar nama dan jabatan 328 perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan AU yang terkena rotasi jabatan. Pada urutan ke-260, nama Marsda Eris Widodo Yuliastono, dirotasi dari jabatan awal Dankorpaskhas menjadi Dankopasgat. (BFM)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER