Senin, 20 Januari 2025

Myanmar Jadi Negara Paling Terkontaminasi Ranjau Darat di Dunia

BACA JUGA

Jakarta, IDM –  Ranjau darat yang tersebar di Myanmar telah menyebabkan lebih dari 1.052 orang tewas atau terluka termasuk anak-anak, yang jumlahnya meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.

Berdasarkan laporan UNICEF, badan PBB yang mengurus hal-hal terkait anak-anak, ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak akibat perang di Myanmar menyebabkan lonjakan korban sebesar 270% pada tahun 2023, termasuk 188 orang tewas dan 864 orang luka-luka.

Baca Juga: Ini Pantsir-M, Sistem Pertahanan Udara Rusia yang Berhasil Mencegat Storm Shadow

Sementara pada tahun 2022, jumlah korban sebanyak 390 orang, dimana lebih dari 20% diantaranya adalah anak-anak. Jumlah korban anak-anak yang tinggi ini dikarenakan mereka mereka cenderung tidak menyadari bahaya yang mengintai.

“Penggunaan ranjau darat tidak hanya tercela tetapi juga ilegal menurut hukum kemanusiaan internasional,” kata Debora Comini, direktur regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik melalui Unicef.org.

Baca Juga: AUKUS Tunjuk BAE Systems untuk Bagun Kapal Selam

Myanmar menjadi kacau sejak pihak militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih dalam kudeta tahun 2021. Konflik yang semakin meluas selama beberapa bulan terakhir membuat hampir seluruh negara bagian dan wilayah di negara tersebut, kecuali ibu kota Naypyitaw, kini dilaporkan telah terkontaminasi ranjau darat.  

“Myanmar kini berada di antara negara-negara yang paling terkontaminasi oleh ranjau darat dan bahan peledak di seluruh dunia,” lapor UNICEF. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Memperingati Hari Dharma Samudera di Teluk Jakarta

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, memimpin upacara dan prosesi tabur dari atas KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW)-992, di Teluk Jakarta (15/1).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER