Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu menyebut kekuatan militer Ukraina untuk berperang sudah ‘hampir habis’ saat menghadapi pasukan Moskow. Shoigu juga menyebut bahwa perang telah mengungkap kerentanan sistem persenjataan Barat yang digunakan Ukraina.
Dilansir dari Tass, laman media resmi Pemerintah Rusia, Minggu (20/8), Shoigu menyebut “operasi militer khusus” yang telah berlangsung selama hampir 18 bulan itu membuktikan bahwa pasokan senjata dari sekutu Barat tidak sebagus yang dibicarakan. Menurutnya, persenjataan itu dapat dihancurkan dengan senjata Rusia di medan perang.
Baca Juga: Badan Intelijen Korsel: Korut Sedang Persiapkan Peluncuran Rudal Balistik
“Pengerahan senjata Barat yang diduga canggih tidak dapat memberi Ukraina keunggulan tempur. Tidak ada yang unik tentang senjata Barat atau kebal terhadap senjata Rusia,” katanya.
Lebih lanjut, Shoigu menyebut kemampuan tempur Rusia telah membuat Ukraina kehabisan sumber daya militer termasuk pasokan senjata dari sekutu Barat. Ia pun mengklaim pihaknya memiliki data akurat tentang kelemahan dan kehancuran senjata-senjata tersebut yang dapat dipergunakan dengan mitra terdekat Rusia.
Baca Juga: AS Izinkan Denmark dan Belanda Kirim Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina
“Hasil awal dari operasi tempur menunjukkan bahwa sumber daya militer Ukraina hampir habis. Rusia siap berbagi penilaian tentang kelemahan peralatan Barat dengan mitra,” ujarnya.
Shoigu pun kembali memperingatkan jika bantuan senjata dan peralatan militer Barat terus dikirim maka konflik akan berlangsung lebih lama. Sehingga, sikap Barat terhadap konflik Ukraina disebut merusak hukum internasional maupun stabilitas tidak hanya pertahanan tapi juga merambah ke perekonomian global. (bp)