Jakarta, IDM – Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut negara tetangganya siap untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua atau mengambil tindakan militer lainnya sebagai bentuk protes atas pertemuan antara tiga negara yang akan digelar dalam waktu dekat.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (18/8), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Maryland pada 19 Agustus mendatang. Pertemuan itu diharapkan dapat mempererat hubungan antara ketiga negara di tengah ancaman nuklir dari Korut.
Baca Juga: Unjuk Kekuatan, Kapal Angkatan Laut Cina dan Rusia Belayar Dekat Wilayah Jepang
“Badan intelijen nasional Korsel melaporkan bahwa Korut sedang merencanakan provokasi. Platform untuk peluncuran rudal telah terlihat siap di daerah dekat Pyongyang, sementara pergerakan pembawa bahan bakar cair juga telah terdeteksi,” kata anggota parlemen Korsel Yoo Sang-bum.
Lebih lanjut, Yoo menilai adanya kemungkinan Korut untuk melakukan tindakan militer itu bertepatan pada hari nasional 9 September. Ia pun menegaskan bahwa pihak intel Korsel telah melakukan langkah-langkah antisipasi akan adanya faktor ancaman tersebut.
Baca Juga: Awasi Latihan Militer, Cina Kirim Satelit Pengintai Ke Australia
“Badan intelijen Korsel kini mengantisipasi bahwa langkah Rusia dan Korut yang mempercepat kerja sama pertahanan mereka dan melacak dengan cermat gerakan keduanya, yang kemungkinan akan transfer teknologi rudal nuklir Rusia ke Korut,” imbuhnya.
Sebelumnya, Korut juga seringkali mengkritik kerja sama militer yang semakin erat antara ketiga negara. Bahkan, hubungan itu disebut sebagai “bagian dari awal yang berbahaya untuk pembentukan NATO versi Asia”. (bp)