Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto memimpin pembahasan lanjutan mengenai gagasan awal mengenai konsep strategi perang Urban Warfare yang akan dituangkan dalam Penyusunan Dokumen Strategi Pertahanan Negara (Straghanneg).
Pembahasan ini diikuti oleh Tim Kelompok Kerja (Pokja) Workshop Perumusan Konsep Awal Urban Warfare yang terdiri atas perwira tinggi dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), Universitas Pertahanan (Unhan RI), Mabes TNI, AD, AL, dan AU di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (16/12).
“Saya tidak panjang lebar, interaksi brainstroming ini sebagai lanjutan dari pembahasan saudara-saudara atas tugas kita sebagai perwira tinggi TNI di komunitas pertahanan adalah untuk siap perang dalam arti sesungguhnya, bukan hanya slogan,” tegas Menhan Prabowo.
Menhan mengingatkan kepada seluruh peserta Pokja bahwa negara Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah mengalami berbagai bentuk peperangan, ancaman dan tantangan, bahkan hal tersebut masih menjadi tugas seluruh stakholders bidang pertahanan hingga saat ini.
“Kita bisa dibilang sedikit beruntung, menurut saya krisis terbesar kita selama kurang lebih 20 tahun terakhir adalah peristiwa Maluku, Ambon dan Aceh. Jika kita kaji ulang mungkin Unhan bisa secara mandiri suatu saat nanti bikin kelompok kerja yang tugasnya mengkaji menganalisis apa yang terjadi di tahun 80an, tahun 90an sampe tahun 2000an hingga sekarang, tambah Menhan.
Kepada seluruh perwira tinggi yang tergabung dalam Tim Pokja, Menhan mengingatkan bahwa beberapa peristiwa seperti Timor-timor, Papua, Ambon, Aceh dan Krisis Moneter, tidak lain merupakan bagian ataupun bentuk dari strategi proxy war.
“Kalo kita kaji itu semua, kita buka lagi buku proxy war itu sangat keliatan dan saya pikir pada saat itu banyak dari kita yang tidak sadar hal itu”.
Menhan berpesan bahwa pembentukan Tim Pokja tersebut memanggul beban tugas yang tidak mudah. “Jadi kita tidak bisa lagi hanya bicara teori, saya punya konsep, ini gagasan saya dan tugas kalian adalah mempertajam, membahas, mendiskusikan, diperdebatkan, dan dikaji sedalam-dalamnya”
Turut hadir AK Menhan Bid Jamenhan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, AK Menhan Bid Matra Laut Laksdya TNI (Purn.) Dr. Didit Herdiawan, Dirjen Strahan Mayjen TNI Rodon Pedrason, dan Werek I Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Jonni Mahroza. (SI/YAS)
