Jakarta, IDM – International Atomic Energy Agency (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir PBB, mendesak Rusia dan Ukraina untuk mematuhi pembentukan zona demiliterisasi yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bencana Chernobyl yang akan terulang jika pertempuran di PLTN Zaporizhzhia terus berlanjut.
Dilansir dari IAEA.org, Kamis (1/6), pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi saat konferensi pers bersama Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, keselamatan dan keamanan PLTN Zaporizhzhia telah berada di titik yang sangat berisiko dan membahayakan.
Baca Juga: Korut Akui Gagal Luncurkan Satelit Pengintai Militer
“Kegiatan militer terus berlanjut di wilayah tersebut dan dapat meningkat pesat dalam waktu dekat,” kata Grossi.
Grossi mendesak Rusia dan Ukraina untuk menaati lima prinsip, seperti tidak digunakan sebagai markas senjata berat maupun personel militer dan tidak boleh ada serangan disekitar kompleks pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut.
Baca Juga: Pentagon Sebut Pesawatnya Jadi Target Manuver Agresif Cina
Zaporizhzhia biasanya mampu memasok sekitar 20 persen kebutuhan energi listrik Ukraina. Namun, operasi PLTN itu dihentikan karena situasi yang semakin genting sejak bulan September. (bp)
