Jakarta, IDM – Koarmada II melaksanakan aksi cepat pertolongan dan pengamanan lokasi terhadap kapal kargo MV Indian Partnership yang mengalami kecelakaan laut di Perairan Pulau Misool, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (25/4).
Dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III, kapal diduga mengalami kebocoran saat berlayar melintasi alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) III. Ketika menerima informasi tersebut, Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Agus Hariadi langsung memerintahkan KRI Mata Bongsang-873 untuk menuju lokasi.
Baca Juga:Â Kopasgat Merespons Aksi Arogan Anggotanya: Tindak Tegas Pelaku dan Sampaikan Permohonan Maaf
Saat tiba di lokasi, KRI Mata Bongsang-873 langsung melaksanakan deteksi, kenali, nilai, tentukan, dan komando (Dekenitetiko). Adapun, keterangan yang dapat diketahui dari kapal tersebut adalah MV Indian Partnership bertolak dari Pelabuhan Skarten River, Australia menuju Cina dengan muatan bauksit sejumlah 178 ribu ton.
Pada awalnya, anak buah kapal (ABK) MV Indian Partnership baru menyadari kapal diduga mengalami kebocoran pada Minggu (23/4), dan ABK tidak merasakan benturan terhadap badan kapal. Selanjutnya, ABK berusaha mempertahankan kapal karena posisi geladak haluan hampir sejajar dengan garis air. Kemudian, lego jangkar darurat pada posisi sekitar Perairan Pulau Misool.
Baca Juga:Â Kerahkan Pasukan Elit, Satbravo-90 Kopasgat Kawal Misi Evakuasi WNI dari Sudan
Nahkoda kapal tersebut berkoordinasi dengan agen di Indonesia untuk meminta persetujuan diving clearance dari harbour master atau syahbandar setempat, agar dapat menurunkan ABK yang memiliki kemampuan menyelam untuk memeriksa dan menemukan serta memperbaiki kebocoran kapal.
MV Indian Partnership dengan jenis kargo atau bulk carrier berbendera Inggris, tonase 95.009 GT muatan bauksit dengan 22 orang ABK dari warga negara asing (WNA) yang terdiri dari India, Rusia, Myanmar, Ukraina, Turki, Cina, dan Vietnam. (at)