Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang memulai latihan anti-kapal selam di wilayah Semenanjung Korea pada Senin (3/4). Latihan selama dua hari ini dilakukan untuk menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut) yang semakin meningkat.
Dilansir dari AP, Senin (3/4), Kementrian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa latihan trilateral ini berlangsung di perairan internasional lepas pantai Jeju dan melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Nimitz beserta armada tempur AS yang tiba di Pelabuhan Busan pada pekan lalu.
Baca Juga: AS Sebut Rusia Cari Pasokan Amunisi dari Korut
“Latihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ketiga negara dalam menanggapi ancaman keamanan bawah laut yang ditimbulkan oleh rudal balistik dari kapal selam Korut dan aset lainnya,” ujarnya.
Selain latihan anti-kapal selam, ketiga negara akan mempraktikkan operasi SAR, termasuk menyelamatkan orang yang jatuh ke air dan merawat pasien dalam keadaan darurat. Sebelumnya, latihan anti-kapal selam trilateral serupa juga telah dilakukan pada bulan September tahun lalu. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kerja sama pertahanan yang semakin erat di tengah ambisi Korut dalam membangun kekuatan militernya.
Baca Juga: Cina Sebut AUKUS Memicu Perlombaan Senjata
Selama beberapa tahun terakhir, Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal dan membangun kapal selam termasuk yang bertenaga nuklir. Hwasong-17 merupakan salah satu rudal yang terus dikembangkan Korut, dan telah berhasil terbang hingga 1000 km dengan ketinggian sekitar 6000 km pada bulan lalu. Menurut Pemerintahan Kim Jong Un, uji coba rudal itu dilakukan sebagai bentuk menjaga kesiapan tempur secara menyeluruh. (bp)
