Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) menuding Rusia sedang mencari tambahan senjata maupun amunisi dari Korea Utara (Korut). Persenjataan itu akan digunakan Rusia dalam konfliknya di Ukraina.
Dilansir dari AP, Sabtu (1/4), pernyataan itu dikatakan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby. Ia menambahkan, dalam kesepakatan penjualan lebih dari 20 jenis senjata ke Rusia, sebagai imbalannya Korut akan mendapat pasokan pangan serta komoditas lain yang dibutuhkan.
“Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Rusia akan menerima lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi dari Pyongyang. Kami juga memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korut dan bahwa Rusia menawarkan makanan ke Korut sebagai imbalan dari amunisi tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Prancis Segera Operasikan Kapal Selam Nuklir SSN Duguay-Trouin
Menurutnya, pihak intelijen AS telah meneliti dan menguak adanya keterlibatan seorang warga sipil sebagai pihak ketiga atau perantara penjualan senjata Rusia dan Korut. Ashot Mkrtychev, warga negara Slovakia, akhirnya dijatuhkan sanksi berupa pembekuan semua aset miliknya di AS oleh Departemen Keuangan AS. Mkrtychev diduga berusaha mendapatkan persenjataan dan amunisi untuk Rusia selama akhir 2022 dan awal 2023, sebagai imbalannya sejumlah bahan baku, pesawat komersial, dan barang-barang lainnya akan dikirim ke Korut.
“Skema kesepakatan senjata yang dilakukan oleh individu ini menunjukkan upaya terakhir Putin yang beralih ke pemasok seperti Iran dan DPRK,” ujar Menteri Keuangan Janet Yellen. (bp)
