Selasa, 30 April 2024

Ini Dia 9 Kehebatan Prajurit Pusdikzi TNI AD yang Dibentuk pada 1950

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Hari ini 73 tahun yang lalu atau tepatnya 15 April 1950, Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Angkatan Darat resmi didirikan. Hal ini ditandai dengan peristiwa serah terima antara Depot Genie Troepen KNIL (Pusat Pendidikan Zeni pasukan kolonial Belanda) kepada TNI AD dan sesuai Surat keputusan Kasad No. 263/KSAD/KPTS/1954 Tanggal 27 September 1954.

Dilansir dari Youtube resmi Pusdikzi, Sabtu, (15/4) disebutkan Pusdikzi sendiri memiliki tugas pokok menyelenggarakan operasional dan pengembangan pendidikan Zeni dalam rangka mendukung tugas pokok Kodiklat AD. Hal ini disesuaikan dengan moto Pusdikzi “Wiyata Ksatria Bhakti” dan kehormatan sebagai dasar.

Baca Juga: Lanud Raden Sjadad, Benteng Pertahanan Negara yang Dibangun dari Keringat Prajurit dan Rakyat

Nantinya latihan pendidikan ini akan melahirkan prajurit yang Sapta Marga serta memiliki profil tanggap, tanggon dan trengginas.

Selain itu dijelaskan pula para prajurit yang terdiri dari Tamtama, Bintara dan Perwira ini harus wajib menguasai sembilan kemampuan Zeni yaitu konstruksi, destruksi, samaran, rintangan, penyebrangan, penyelidikan zeni, perbekalan air dan listrik, penjinak bahak peledak (Jihandak) serta nuklir-biologi-kimia (Nubika).

gedung Pusdikzi
Bangunan gedung Pusdikzi TNI AD. (Foto: Penerangan Pusdikzi TNI AD)

Bangunan berusia 2,5 abad

Berikutnya dalam YouTube tersebut juga dijelaskan bangunan Pusdikzi yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Bogor ini merupakan peninggalan penjajah Belanda, yang dibangun sekitar tahun 1745. Total umur bangunan tersebut adalah 2,5 abad.

Baca Juga: 77 Tahun Menjaga Kedaulatan Indonesia, Ini Kilas Balik Lahirnya TNI AU

Saat itu tujuan pemerintah Belanda membangun gedung tersebut adalah untuk menampung Pasukan Pengawal gedung Pemerintah (Buitenzorg) sekarang Istana Bogor. Gedung tersebut dipakai oleh pemerintah Belanda sampai Tahun 1942 dan setelah Jepang menyerah kalah terhadap sekutu pada akhir Perang Dunia II (1945) gedung tersebut diambil alih oleh Depot Genie Troepen (KNIL). Pada saat Jepang berkuasa di Indonesia, Jepang mempergunakan gedung ini untuk mendidik prajurit-prajurit PETA. (rr)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER