Senin, 29 April 2024

77 Tahun Menjaga Kedaulatan Indonesia, Ini Kilas Balik Lahirnya TNI AU

BACA JUGA

Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara genap berusia 77 tahun pada 9 April 2023. Sejarah panjang dan berbagai peristiwa penting telah dilalui oleh para tentara langit Indonesia dalam menjalankan tugas pokoknya menjaga wilayah kedaulatan udara Nusantara.

Menilik sejarah yang dilansir dari laman TNI AU, lahirnya TNI AU berawal dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945 dengan tugas utama untuk menjaga terjaminnya keamanan dan ketertiban umum. BKR terdiri dari sejumlah resimen tempur yang bertugas untuk melawan penjajahan Jepang, salah satu resimen tersebut adalah BKR Oedara (BKR Udara).

Selama masa perjuangan, BKR Oedara tercatat berhasil merebut dan menguasai sejumlah pangkalan udara Jepang serta unsur penerbangan lainnya yang kemudian dijadikan sebagai basis kekuatan udara Indonesia.

Baca Juga: Hōshō Kapal Induk Murni Pertama di Dunia

Melansir Kompas, sejumlah pangkalan udara yang berhasil direbut di antaranya Pandanwangi (Lumajang), Bugis (Malang), Maospati (Madiun), Morokrembangan (Surabaya), Panasan (Solo), Kalibanteng (Semarang), Maguwo (Yogyakarta), Andir (Bandung), Cibeureum (Tasikmalaya), Jatiwangi (Cirebon), Cililitan (RED: Halim Perdanakusuma, Jakarta), dan beberapa tempat di luar Pulau Jawa.

Kepala Staf Angkatan Udara
Kepala Staf Angkatan Udara Pertama Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma. (Foto: Dok. tni-au.mil.id)

Seiring berjalannya waktu, BKR kemudian mengalami perubahan menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pada 5 Oktober 1945. Nama BKR Oedara pun turut berubah menjadi TKR Jawatan Penerbangan di bawah komando Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Tak lama berselang, pada 25 Januari 1946, nama TKR kembali berubah menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia). Sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara Indonesia, maka pada 9 April 1946, TRI Jawatan Penerbangan dihapus dan diganti namanya menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Sejak saat itu, 9 April diperingati sebagai HUT TNI AU.

Perubahan tersebut kemudian disahkan melalui surat Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD/1946 tentang Pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara yang diterbitkan oleh Presiden Soekarno.

Baca Juga: Lanud Raden Sjadad, Benteng Pertahanan Negara yang Dibangun dari Keringat Prajurit dan Rakyat

Dalam penetapan tersebut, Soekarno mengangkat Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang pertama, Komodor Udara Komodor R. Soekarnaen Martokoesoemo sebagai Wakil Kepala Staf I Angkatan Udara, dan Komodor Muda Udara Agustinus Adisoetjipto menjadi Wakil Kepala Staf II Angkatan Udara.

Adapun kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pesawat yang dimiliki saat itu adalah pesawat-pesawat bekas rampasan penjajah Jepang yang meliputi pesawat Cureng, Cukiu, Nishikoreng, Guntei, Sansikisin dan Hayabusha. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Warga Jatiwaringin Antusias Saat Wing Komando I Kopasgat Bagikan Jumat Berkah

Wing Komando I Kopasgat membagikan nasi box kepada masyarakat daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jumat (26/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER