Jakarta, IDM – Iran memamerkan beberapa persenjataan saat parade militer memperingati perang dengan Irak pada tahun 1980-an. Senjata yang dipamerkan mencakup ‘drone dengan jangkauan terjauh di dunia’ bersama rudal-rudal balistik dan hipersonik.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (23/9), pemerintah Iran memperlihatkan drone itu pertama kali pada publik ketika parade, tanpa memberitahukan nama dari drone terbaru tersebut. Beberapa drone Iran yang dipamerkan lainnya yaitu Shahed dan Arash.
Baca Juga: Pemimpin Sudan Desak PBB Tetapkan Kelompok Militan Sebagai Teroris
Sebelumnya, Iran juga memamerkan drone canggih bernama Mohajer-10 dengan jangkauan dan durasi penerbangan yang ditingkatkan serta mampu membawa muatan hingga 300 kg atau dua kali lipat dari Mohajer-6. Drone ini memiliki jangkauan operasional 2.000 km dan dapat terbang hingga 24 jam.
Sementara, Amerika Serikat (AS) menuduh Iran memasok drone Mohajer-6 dan Shahed ke Rusia untuk perang melawan Ukraina. Pemerintah Biden pun baru-baru ini telah memperluas sanksi terhadap Iran. Namun, Iran membantah menyediakan drone ke Rusia berperang.
Baca Juga: AS Berencana Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina
“Pasukan kami menjamin keamanan di kawasan dan Teluk Persia. Kita bisa menunjukkan pada masyarakat bahwa pertahanan merupakan cara tepat untuk dilakukan. Apa yang memaksa musuh untuk mundur bukanlah ketundukan dan kebimbangan, namun kekuatan pertahanan,” kata Presiden Ebrahim Raisi dalam parade itu.
Sebagai informasi, perang Iran-Irak meletus ketika pasukan Presiden Irak saat itu, Saddam Hussein menyerbu Iran pada 22 September 1980. Konflik tersebut, yang berdampak buruk secara ekonomi dan menyebabkan sedikitnya setengah juta orang tewas, berakhir pada bulan Agustus 1988. (bp)