Jumat, 3 Mei 2024

Pemimpin Sudan Desak PBB Tetapkan Kelompok Militan Sebagai Teroris

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pemimpin Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mendesak PBB untuk menetapkan kelompok militan RSF sebagai teroris karena telah melakukan kejahatan perang di negara tersebut.

Dilansir dari Un.org, Jumat (22/9), pernyataan itu ia ungkapkan saat pertemuan Majelis Umum PBB di New York pada beberapa waktu lalu. Ia mengklaim bahwa RSF telah melakukan berbagai kejahatan perang terhadap warga sipil di Sudan.

“Kelompok-kelompok ini telah melakukan pemerkosaan, menjarah harta benda, menyita rumah dan harta benda warga, menjarah bank, serta menghancurkan rumah sakit dan fasilitas umum,” kata Burhan.

Baca Juga: Sepakati Gencatan Senjata, Azerbaijan Berencana Berikan Amnesti Bagi Militan Karabakh

“Saya ingin menegaskan kembali permintaan kami kepada komunitas internasional untuk menetapkan RSF dan milisi sekutunya sebagai kelompok teroris demi melindungi rakyat Sudan dan dunia,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa RSF melibatkan ribuan tentara bayaran baik dari Sudan maupun negara lain untuk terlibat dalam konflik bersenjata selama lima bulan terakhir. Ia pun menegaskan konflik yang terjadi bukanlah perang saudara.

“Ada yang menyebut perang ini sebagai perang internal antara dua pihak, namun agresi yang dilakukan RSF tidak hanya terhadap angkatan bersenjata saja, tapi meluas ke seluruh komponen negara,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah berupaya untuk mengakhiri konflik, termasuk menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, dengan partisipasi AS, Turki, dan Sudan Selatan. Namun, pihak disebut RSF menolak solusi damai dan tetap melakukan serangan.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Perdamaian, Filipina-Kanada Gelar Latihan Gabungan di Laut Cina Selatan

“Sampai hari ini kami mengulurkan tangan perdamaian untuk menghentikan perang dan penderitaan rakyat Sudan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, konflik bersenjata di Sudan pecah pada bulan April. Saat itu RSF dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo, yang sebelumnya bersekutu dengan Al-Burhan, mulai melakukan serangan untuk menguasai negara tersebut.

Hingga kini, PBB memperkirakan sekitar 5.000 orang telah terbunuh dan puluhan ribu warga Sudan terpaksa pengungsi di negara-negara tetangga. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER