Jakarta, IDM – Seorang pensiunan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) atau Navy SEAL mengungkapkan kekhawatirannya perihal target perekrutan anggota baru yang tidak terpenuhi. Jika dibiarkan, hal ini dinilai dapat berdampak negatif terhadap kekuatan militer di masa depan.
Dilansir dari Fox News, Selasa (25/4), Mike Sarraille yang saat ini menjadi seorang pengusaha dan penulis, mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi penurunan ini adalah budaya bela negara yang semakin terkikis.
“Kami berada dalam budaya di mana setiap orang mendapat piala. Bahkan, obesitas adalah jenis kecantikan baru,” ujarnya.
Baca Juga: Pengeluaran Militer Global Meningkat Signifikan Hingga $2,24 triliun
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa budaya yang berkembang saat ini membuat generasi muda tidak berkeinginan berjuang untuk negara. Pergeseran pandangan tentang perang dan pertimbangan timbal balik bergabung militer yang dinilai tidak sepadan juga menjadi faktor pendukung.
“Terdapat krisis kepercayaan dimana mereka tidak mau berkorban untuk tujuan yang mereka anggap tidak layak,” jelasnya.
Menurut Sarraille, perlu upaya perubahan pola pikir dalam menghadapi krisis ini. Khususnya, peran para pemimpin yang harus diperkuat untuk membangun kepercayaan para generasi muda terkait nilai-nilai juang yang positif.
Baca Juga: Latihan Militer dengan Singapura, Cina Akan Kirim Fregat Pembawa Rudal
“Ketika Anda melihat kepemimpinan yang kuat, dihormati dan dipercaya orang, mereka bersedia berkontribusi dan berkorban demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Sebuah survey November 2022 dari Institut Ronald Reagan menemukan bahwa hanya 13% dari usia 18-29 tahun yang “sangat ingin” bergabung dengan militer. Dua puluh lima persen “agak mau” dan 26% “tidak mau sama sekali.” (bp)