Jakarta, IDM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan mendadak dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Mariinsky, Kyiv, Senin (20/2). Dalam lawatannya, Biden menjanjikan bantuan baru senilai $500 juta, termasuk amunisi artileri dan senjata anti-tank.
Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya dan beberapa hari jelang peringatan satu tahun invasi Rusia. Biden mengatakan bahwa dia ada di sana untuk menunjukkan dukungan AS terhadap kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah negara Ukraina.
“Anda mengingatkan kami bahwa kemerdekaan itu tak ternilai harganya. Itu (kemerdekaan) layak diperjuangkan selama dibutuhkan. Dan selama itulah kami akan bersama Anda, Tuan Presiden (Zelensky), selama yang diperlukan,” ujar Biden melansir Whitehouse.gov.
Biden pun menegaskan komitmen AS dengan bantuan baru mencakup amunisi artileri untuk HIMARS dan howitzer, Javelin, sistem pertahanan anti-lapis baja, serta radar untuk mengawasi datangnya rudal dari udara. Menurutnya, selama satu tahun ini Ukraina telah membuktikan pada dunia arti dari keberanian yang sebenarnya.
“Satu tahun kemudian, Kyiv (tetap) berdiri dan Ukraina bertahan. Anda dan semua orang Ukraina, mengingatkan dunia setiap hari apa arti kata keberanian,” jelasnya.
Baca: AS Gelar Latihan Bersama Jepang dan Korsel Setelah Korut Luncurkan Rudal Hwasong-15
Zelensky pun berterima kasih kepada Biden karena telah datang pada saat yang sangat penting bagi Ukraina. Ia berharap tahun ini menjadi tahun kemenangan atas agresi militer Rusia. Sirene serangan udara riuh terdengar saat Zelensky dan Biden berada di Katedral St Michael di alun-alun Kyiv. Meskipun begitu, tidak ada serangan udara dari Rusia yang dilaporkan. Setelah mengunjungi katedral, keduanya meletakkan karangan bunga di Wall of Memory untuk tentara Ukraina yang gugur. (bp)
