Kamis, 16 Mei 2024

AS Tidak Akan Mengembalikan Puing-Puing Balon Pengintai ke Cina

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) tidak berencana untuk mengembalikan puing-puing balon pengintai yang telah ditembak jatuh karena akan diteliti lebih lanjut oleh para teknisi. Sementara itu, Cina menganggap AS bertindak berlebihan dan meminta balon udaranya dikembalikan.

Dilansir AFP, Selasa (7/2), dalam sebuah konferensi pers juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa “Saya tidak ada niat atau rencana untuk mengembalikannya (puing-puing balon udara).”

Menurutnya, saat ini Angkatan Laut AS sedang mencari beberapa sisa puing-puing yang tersebar di area seluas 1500 meter. Balon itu sendiri tingginya mencapai 60 meter dan membawa muatan seberat beberapa ribu kilogram yang kira-kira seukuran pesawat domestik.

Menanggapi tindakan AS, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa Pemerintahan Biden seharusnya menyikapi insiden secara tenang dan professional tanpa menggunakan kekuatan. Terlebih, Cina memiliki hak untuk mendapatkan puing-puing balon udaranya kembali.

“Pesawat (balon mata-mata) itu bukan milik AS. Itu milik China. AS seharusnya menangani insiden semacam itu dengan tenang dan profesional tanpa melibatkan penggunaan kekuatan, namun mereka memutuskan untuk melakukan sebaliknya, yang merupakan reaksi berlebihan yang jelas,” ujar Ning dilansir laman Fmprc.gov.cn, Rabu (8/2).

Ning menilai AS sudah menggembor-gemborkan insiden masuknya balon udara sipil yang sama sekali tidak dibuat untuk melakukan pengintaian militer. Ia menegaskan bahwa balon udara ini menyimpang dari jalur yang ditetapkan karena kemampuan self-steering yang terbatas. Pemerintah Cina pun akan mengambil langkah tegas untuk mempertahankan hak-haknya.

Baca: AS Tembak Jatuh Balon Pengintai Cina

“Pesawat nirawak Cina itu bersifat sipil. Masuknya yang tidak disengaja ke wilayah udara AS sama sekali tidak terduga dan disebabkan oleh force majeure. Itu tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun atau keamanan nasional AS. Cina akan bertindak tegas mempertahankan hak dan kepentingannya yang sah,” tegasnya. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER