Jakarta, IDM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mempertimbangkan kekuasaan hak veto Rusia. Menurutnya, hal itu telah membuat membuat PBB menjadi tidak efektif dalam menjalankan misi perdamaian dunia.
“Terlepas dari siapa Anda, sistem PBB saat ini masih membuat Anda kurang berpengaruh dibandingkan hak veto yang dimiliki oleh segelintir pihak dan disalahgunakan oleh salah satu pihak: Rusia. Hal ini merugikan semua Anggota PBB lainnya,” kata Zelensky saat pertemuan DK PBB pada beberapa waktu lalu melansir Un.org, Kamis (21/9).
Baca Juga: Usai Diserang, Militan Armenia Sepakati Gencatan Senjata Dengan Azerbaijan
Lebih lanjut, ia menilai sistem veto telah mendorong PBB ke dalam ‘jalan buntu’, mengingat dinamika di antara kelima anggota tetap yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina, Inggris dan Prancis.
“Kita harus menyadari bahwa PBB kini berada di jalan buntu dalam masalah agresi. Umat manusia tidak lagi menaruh harapannya pada PBB dalam hal pertahanan kedaulatan perbatasan suatu negara,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Korsel Kecam Kemungkinan Kerja Sama Militer Korut dan Rusia
Zelensky menegaskan, perlu ada reformasi seperti kemungkinan penambahan jumlah anggota tetap dan tidak tetap. Kendati demikian, ia menyadari perubahan itu perlu pertimbangan matang yang cukup lama.
“Hak veto tidak boleh menguntungkan mereka yang terobsesi dengan kebencian dan perang,” tegasnya. (bp)