Jakarta, IDM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan tidak akan menyerahkan wilayah di bagian timur negaranya untuk mengakhiri perang dengan Rusia, Selasa (9/11). Zelensky bersikeras bahwa syarat agar pembicaraan damai berlangsung adalah pemulihan wilayah Ukraina dan kompensasi dari Rusia.
Konflik antara Ukraina dengan Rusia telah terjadi sejak Februari 2022, menunjukkan bahwa Ukraina tetap berpendirian teguh untuk mempertahankan wilayahnya. Selama 9 bulan, kota-kota di Ukraina telah menjadi sasaran Rusia, khususnya wilayah timur.
Dalam perlawanan terhadap Rusia, Zelensky mengklaim bahwa pasukannya secara bertahap mendorong mundur pasukan Rusia di beberapa bagian timur. “Di Wilayah Timur, langkah demi langkah, kami bergerak menuju kembalinya bendera Ukraina ke semua kota. Kami secara aktif memperkuat perbatasan. Kami tidak menyerahkan satu sentimeter pun dari tanah kami di sana,” ujar Zelensky dilansir dari president.gov.ua, Selasa (8/11).
Zelensky menekankan bahwa pembicaraan damai tidak akan pernah terwujud jika pasukan Rusia masih berada di Ukraina. “Kami memahami dengan jelas apa yang musuh rencanakan, jadi kami bertindak sesuai dengan itu. Dengan hati-hati, penuh pertimbangan dan demi kepentingan pembebasan seluruh wilayah kita,” tegas Zelensky.
Baca: Jokowi: Putin dan Zelensky Hadiri KTT G20 Jika memungkinkan
Sementara itu, beberapa wilayah yang berhasil di rebut kembali, dipulihkan untuk ditempati oleh warga sipil. Menurut Zelensky, terdapat 4 juta warga sipil di 14 wilayah tidak memiliki pasokan listrik yang memadai. Sehingga, penggunaan listrik dibatasi sebagai langkah stabilisasi sekaligus mempersiapkan datangnya musim dingin yang membutuhkan lebih banyak daya listrik. (bp)